Dorong Kebangkitan UMKM Lewat Gernas BBI dan BWI

Harvesting Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) di Provinsi Riau.

SIBERONE.COM - GERAKAN Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diselaraskan dengan Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia Aja (Gernas BWI) diharapkan turut mendukung upaya pemulihan dan kebangkitan kembali perekonomian nasional, terutama di sektor Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM).

Laporan, SAFARI AL ROYYAN, Pekanbaru

Melalui Gernas BBI dan BWI, masyarakat Indonesia diharapkan semakin mencintai dan bangga menggunakan berbagai produk dan karya anak bangsa, utamanya dari UMKM lokal. Selain itu, masyarakat diajak untuk selalu memilih dan bangga berwisata di Indonesia.

Penekanan peran UMKM dalam Gernas BBI dan BWI ini bukan tanpa alasan. UMKM dinilai memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. 

Berdasarkan data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Kemenkop UKM) 2021, UMKM menjadi salah satu motor utama penggerak perekonomian Indonesia. Sebagai informasi, jumlah pelaku UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun.

Selain itu, daya serap tenaga kerja UMKM mencapai 97 persen dari total tenaga kerja yang ada atau sebanyak 117 juta pekerja. UMKM juga dapat menghimpun hingga 60,42 persen dari total investasi di Indonesia.

Di sisi lain, UMKM memiliki peran penting dalam menyediakan jaring pengaman sosial ekonomi masyarakat. Lokasi UMKM yang tersebar hingga ke berbagai penjuru Indonesia berperan besar dalam menopang kehidupan masyarakat.

UMKM juga memperluas penyerapan dan kesempatan kerja serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Namun, saat pandemi covid-19, sektor UMKM turut menjadi yang paling terdampak. Untuk itu, para pelaku UMKM membutuhkan dukungan untuk bisa kembali bangkit dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional. Salah satu dukungan untuk mendorong kebangkitan UMKM dilakukan melalui kegiatan Gernas BBI dan BWI.

Provinsi Riau sendiri terpilih sebagai salah satu penyelenggara Gernas BBI dan BWI di Indonesia. Provinsi Riau ditunjuk Kementerian Kemaritiman dan Investasi menjadi satu diantara 11 provinsi di Indonesia yang menjadi penyelenggara Gernas BBI dan BWI

Dalam kesempatan tersebut, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Riau bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau terpilih menjadi movement manager rangkaian kegiatan Gernas BBI dan BWI Provinsi Riau.

Kegiatan Gernas BBI dan BWI di Bumi Lancang Kuning sendiri telah berlangsung sejak Maret 2023 lalu. Peluncuran Gernas BBI dan BWI di Provinsi Riau digelar bersamaan dengan events Festival Subayang. Dihelat mulai 10 Maret dan puncaknya pada 12 Maret 2023.

Adapun rangkaian kegiatannya menyajikan beragam aktivitas, seperti fun market, panen, dan mancing ikan di lubuk larangan, kemping, semah rantau, parade perahu hias, jamuan tengah sungai, tubing, fieldtrip,juga atraksi seni dan hiburan.

Pelaksanaan Gernas BBI dan BWI di setiap provinsi ditargetkan transaksi mencapai Rp50 miliar dengan jumlah UMKM onboarding mencapai 30 juta UMKM hingga 2024.

Setelah beberapa bulan berlangsung dengan berbagai kegiatan, Gernas BBI dan BWi di Provinsi Riau pun resmi berakhir 30 Juli kemarin lewat kegiatan bertajuk Harvesting Gernas BBI dan BWI Riau 2023 dengan slogan 'Belanja dan Melancong ke Riau Aja'. Puncak Gernas BBI dan BWI di Riau dihelat selama 3 hari, yakni 28-30 Juli di halaman Kantor Gubernur Riau.

Tak kalah dengan kegiatan peluncuran Gernas BBI dan BWI Maret lalu, Harvesting Gernas BBI dan BWI Riau 2023 juga dimeriahkan dengan pameran atau bazar UMKM. Total ada 150 UMKM yang ikut dalam kegiatan ini. Selain itu acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai lomba dan pertunjukan. Diantaranya lomba fashion show, lomba grup band lokal, lomba pantun, bazar kuliner dan lomba rebana.

Ribuan masyarakat Riau pin larut dalam kegembiraan menyaksikan hiburan yang ditampilkan oleh artis ibu kota, Radja Band. Kemeriahan kegiatan Gernas BBI dan BBWI tidak hanya terlihat saat acara penutupan. Namun sejak pagi ribuan masyarakat Riau sudah membanjiri halaman Kantor Gubernur Riau untuk memecahkan rekor Muri makan mie sagu terbanyak se-Indonesia.

Kepala KPw Bank Indonesia Riau, Muhamad Nur menyebutkan, sebagai Bank Sentral Republik Indonesia (RI), BI menyatakan komitmennya untuk mendukung pengembangan UMKM serta bersinergi dengan berbagai kementerian dan lembaga. Tujuannya UMKM dapat terus berkembang dan berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional.

"Bank Indonesia juga senantiasa mendukung dan mengampanyekan Gernas BBI dan BWI kepada stakeholders pada berbagai tingkatan, mulai lokal, nasional, hingga internasional," ujar Muhamad Nur.

Sementara itu, Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi menyampaikan bahwa Gernas BBI dan BWI di Riau diharapkan mampu menjadi wadah untuk memperkenalkan pariwisata dan meningkatkan produk UMKM.

“Gernas ini dapat sebagai wadah untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk-produk UMKM lokal Indonesia dan khususnya Riau. Selain itu sekaligus memperkenalkan sektor pariwisata yang ada di Riau,” ucap Syamsuar. 

Syamsuar menjelaskan, Gernas BBI dan BWI di Riau diharapkan mampu bersinergi dan berkolaborasi antara kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan stakeholder terkait lainnya.

"Gernas BBI dan BWI ini guna mendukung UMKM serta sektor pariwisata dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia," ungkapnya.

UMKM Riau Harus Naik Kelas

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung menekankan beberapa penting agar produk lokal yang dihasilkan oleh UMKM Riau bisa terus naik kelas.

Dia menyebut, di tengah ketidakpastian ekonomi global, tantangan yang hadapi adalah bagaimana bisa tetap menjaga agar ekonomi domestik konsisten tumbuh di atas 5 persen. Salah satu caranya dengan mendorong terhadap sumber-sumber pmbiayaan dan sumber-sumber yang mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.

“Inilah yang kita harapkan dari sekor UMKM dan pariwisata, bagaimana kedua sektor ini mampu terus mendorong denyut perekonomian domestik,” sebut Jida.

Juda menyebut, Harvesting BBI dan BBWI Riau 2023, menjadi bagian penting dan tak terpisahkan untuk mendorong penguatan produk dalam negeri dan pariwisata, sekaligus mempercepat perputaran ekonomi lokal, memperbaiki daya beli masyarakat serta kebangkitan rekonomi pascapanemi. Khususnya melalui UMKM.

“Ke depan dalam rangka semakin mendorong sektor UMKM dan pariwisata, ada 3 hal yang perlu dilakukan penguatan. Pertama, penting untuk terus melanjutkan afirmasi keberpihakan kepada produk dan wisata dalam negeri. Salah bentuk nyata komitmen BI yakni melalui dukungan dalam penyelenggaraan dan pencapaian Gernas BBI dan BBWI Riau 2023 dengan sinergi berbagai aktifivasi pengembangan UMKM seperti kurasi dan onboarding UMKM, maupun pelatihan penggunaan SIAPIK untuk UMKM," papar Juda.

Kedua, lanjutnya,  pentingnya perluasan akses pasar melalui promosi perdagangan dan bisnis maching.

“Alhamdulillah, rekan-rekan BI Riau melaporkan bahwa produk UMKM Riau menunjukkan capaian yang sangat membanggakan bagi nasional maupun internasional, melalui kerjasama berbagai negara seperti Malaysia, Singapura dan Australia,” tutur Juda.

Salah satu hasil rekam BI bersama UMKM Riau, adalah penjualan produk dan kesepakatan bisnis yang nilainya mencapai Rp5,55 miliar terhadap produk unggulan UMKM Riau. Kedepan seluruh pemangku kepentingan harus bahu-membahu untuk mendorong pelaku UMKM meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasarnya.

"Adapun poin ketiga, bagaimana bisa terus mendorong UMKM untuk bisa naik kelas, baik melalui pengutan kelembagaan dan perluasan kemitraan, peningkatan kapasitas melalui bantuan teknis, pelatihan, serta peningkatan akses pembiayaan dengan didukung oleh program digitalisasi," ulas Juda.

Perkuat UMKM Lokal Pacu Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mendorong pengembangan UMKM yang berperan sangat besar dalam pemulihan ekonomi nasional pasca Covid-19 dan penting untuk menumbuhkan perekonomian daerah.

Ketua Dewan Komisioner OJK,  Mahendra Siregar menerangkan, program pembiayaan, pelatihan, pendampingan, pemasaran dan pameran produk UMKM yang dilakukan secara berkelanjutan dalam Gernas BBI harus terus diperluas dan diperbanyak untuk semakin memajukan UMKM Indonesia.

“Gernas BBI-BBWI yang semula upaya penguatan kondisi perekonomian karena pandemi covid-19, sekarang justru jadi penentu untuk pengembangan UMKM di kawasan sekitar.  Gernas BBI-BBWI menjadi salah satu penentu Ekonomi Indonesia untuk memacu pertumbuhan ekonomi di daerah untuk bertumbuh,” kata Mahendra.

Mahendra juga menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta Kementerian dan Lembaga yang bersinergi untuk terus mengembangkan UMKM.

BI Riau Fokus Perbaiki Kualitas Akuntansi UMKM

Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau fokus pada perbaikan tata cara penyusunan pembukuan UMKM di Riau yang menjadi bagian rangkaian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata Indonesia (BWI) di Provinsi Riau.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau, Muhamad Nur mengatakan, perbaikan tata cara pembukuan tersebut akan diberikan dalam bentuk pelatihan, dengan tujuan agar sesuai dengan standar akuntansi Indonesia.

“Kalau kami di Bank Indonesia, sudah mulai ada pelatihan kepada UMKM tentang bagaimana mereka bisa melakukan penyusunan pembukuan yang tertata, yang memenuhi kriteria akuntansi indonesia,” ucap Muhamad Nur.

Ia menambahkan, dengan adanya pelatihan ini, diharapkan UMKM di Riau akan lebih mandiri dalam mengelola setiap unit usaha mereka, hingga terbukanya akses pembiayaan dari perbankan untuk mendapatkan tambahan modal, seperti KUR.

"Adapun jenis UMKM yang dilakukan pembinaan oleh BI Riau, terbagi dalam beberapa level. Mulai dari subsistem UMKM yang masih awam, potensi, hingga UMKM di level siap ekspor," tukas Muhamad Nur.(yan)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar