Liput Piala Presiden di Sleman, Wartawati Diduga Jadi Korban Pelecehan

Ilustrasi, Seorang Wartawati diduga jadi korban pelecehan (sumber foto: Galajabar.com)

 

 

SIBERONE.COM - Seorang wartawan perempuan diduga jadi korban pelecehan seksual kala meliput leg 1 semifinal Piala Presiden 2022 yang mempertemukan PSS Sleman dan Borneo FC di Stadion Maguwoharjo, Kamis (7/7) malam.

Mawar, bukan nama sebenarnya, mengaku mendapat perlakuan tak menyenangkan dari salah seorang oknum suporter PSS yang berada di tribun biru Stadion Maguwoharjo.

Mawar bercerita, kala itu dia terlambat masuk ke tribun media. Sementara dia melihat kondisi tribun biru sudah penuh. Beberapa pendukung PSS, kata dia, bergelantungan di pagar besi pembatas tengah melancarkan psywar ke para pemain Borneo.

Saat ia hendak memasuki pintu menuju area peliput, di situlah dugaan pelecehan itu terjadi. "Pas aku masuk agak miring mau masuk posisi badanku dengan pelaku berhadapan," kata Mawar via WhatsApp, Jumat (8/7).

Mawar, waktu itu merasa salah satu bagian tubuhnya dicolek oleh pelaku. Sontak, ia merasa kaget dan melihat ke arah oknum suporter tersebut yang juga balas menatapnya.

"Refleks aku lihat wajahnya, dan dia juga liat aku. Aku pikir dia gak sengaja nyenggol terus mau minta maaf. Tapi, dia cuma liatin mukaku sambil tangannya gerak-gerak, aku lupa kejadiannya cepet banget," bebernya.

Sesampainya di tribun media, Mawar mencoba fokus dengan pekerjaannya sembari menenangkan diri. Akan tetapi, dia malah makin panik dan akhirnya bercerita ke sesama rekan peliput.

Mawar memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke panitia pelaksana (panpel) laga malam itu. Selesai pertandingan, ia dan pelaku dipertemukan di ruang media.

"Pelaku dibawa ke ruangan yang isinya polisi, manajemen, temen media dan aku. Awalnya pelaku gak ngaku, pas didesak akhirnya dia ngaku, karena konsumsi miras dan ditemukan obat penenang. Hampir dua jam diinterogasi akhirnya karena pelaku koorporatif dan minim saksiku, aku minta dia minta maaf dan melakukan syarat-syarat agar efek jera," bebernya.

Adapun syarat dari Mawar yakni, pelaku diminta tak mengulangi perbuatan serupa di lain hari. Lalu, berjanji tak datang ke stadion dengan membawa atau dalam pengaruh minuman keras maupun obat-obatan terlarang. Terakhir, bersedia mengirimkan surel berisi permohonan maaf atas tindakan pelecehan yang dilakukannya ke manajemen dan komunitas suporter PSS, khususnya Brigata Curva Sud (BCS).

Kata Mawar, pelaku pun berjanji bersedia menjadi duta anti seksisme di lingkungan stadion.

"Pernyataan yang dibuat pelaku ditandatangani pelaku, korban (Mawar) dan dua orang saksi, di depan anggota kepolisian Polsek Depok Timur, Sleman," tutupnya.

Kapolsek Depok Timur Kompol Endar Isnianto sementara mengatakan, kasus ini tak berujung ke pelaporan dari korban terhadap pelaku. Namun, menurutnya, korban memang membawa pelaku ke kantor polisi sebatas sebagai shock therapy semata.

"Dari korban menyadari pelaku tidak sadar atau bagaimana, akhirnya diminta membuat surat pernyataan saja," katanya saat dihubungi, Jumat.

Humas PSS James Purba mengatakan, peristiwa ini akan dijadikan pembelajaran bagi panpel, klub, dan suporter yang selama ini terus menggaungkan anti pelecehan seksual di luar dan dalam stadion.

"Ini di luar kehendak kita semuanya, dan ke depan ini jadi evaluasi karena kan yang namanya korban kita pasti melindungi. Dan kita menyiapkan hal-hal yang memang akan mendukung kalau seandainya ini terjadi lagi agar semua yang nonton di Maguwoharjo bisa aman dan nyaman," kata James.

Pihaknya berkomitmen untuk menindak lebih tegas lagi apabila kejadian semacam ini terulang lagi di kemudian hari. Selain ancaman pidana, bukan tidak mungkin bagi siapa saja yang berbuat serupa akan dilarang masuk ke Stadion Maguwoharjo.

"Kita mungkin akan bekerjasama dengan kepolisian untuk meringkus. Ini sebenarnya nggak bisa dibiarkan," tegasnya.

"Kalau kita bicara konteks ke depannya kalau ini terjadi lagi, kita bisa melakukan banned ke komunitas untuk tidak hadir di Stadion Maguwoharjo untuk efek jera. Dan untuk pelaku nantinya kita nggak akan beri ampun lah untuk menyentuh Maguwoharjo," pungkasnya.

 


Sumber: CNN Indonesia


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar