GPHN Desak KPK Singkirkan Pegawai yang Terpapar Radikalisme
SIBERONE.COM - Madun Haryadi Ketua Umum GPHN (Gerakan Penyelamat Harta Negara) Republik Indonesia terus menyoroti Novel Baswedan cs yang terus melakukan perlawanan dan pembangkangan setelah dinyatakan tidak lulus TWK.
"Saya tak habis pikir dengan sikap Novel cs yang sangat bernafsu menguasai KPK, ambisinya dalam melawan sangat radikal," ungkapnya.
Menurutnya, Novel cs memanfaatkan banyak media untuk membuat narasi narasi kemunafikan untuk mencari perhatian publik yang tidak paham seluk beluk pemberantasan korupsi yang di lakukan Novel cs," tandas Ketua Umum GPHN.
"Saya penggiat anti korupsi sepuluh tahun lebih melihat Novel cs ini hanya penyidik biasa saja dalam pemberantasan korupsi, Novel cs ini hanya pandai melakukan pencitraan saja seolah olah dia sendiri yang bekerja dalam mengungkap kasus korupsi. Masyarakat harus paham, membongkar kasus korupsi itu ada peran pelapor, ada peran BPK, ada peran penyelidik, dan ada peran saksi yang beresiko. Penyidik itu tinggal enaknya saja dan gajinya juga sangat besar, Selasa, (15/06/2021) di Jakarta.
Apakah keberadaan novel bertahun tahun di KPK bisa menyelesaikan korupsi di Indonesia, justru saat ini korupsi makin menggurita, yang di tangani novel itu cuma kasus – kasus receh, tapi beritanya saja yang berhari hari.
Novel cs ini kuat dugaan hanya menyentuh kasus – kasus pesanan, sementara kasus – kasus besar yang dilaporkan masyarakat hanya di File dan ditindak lanjuti kalau ada kepentingan pencitraan.
Saat ini publik yang awam sudah teracuni narasi yang dibuat Novel cs dan tim kreatif Mata Najwa. Negara tak boleh kalah dengan sifat Radikal Novel Baswedan cs, ini bukan soal kualitas pendidikan dan keilmuan mereka, tapi negara telah mengetahui rencana busuk Novel Baswedan cs yang radikal dan sangat bernafsu menguasai KPK.
Menurut saya, sikat saja semua pegawai KPK yang membangkang, karena mereka punya tujuan jahat merusak KPK dari dalam. Mereka ini kuat dugaan ditunggangi kepentingan kelompok tertentu yang akan merusak NKRI,
Presiden Jokowi tak perlu tersandra opini Publik, dan Ketua KPK harus tetap konsisten membersihkan pegawai KPK yang sudah terpapar Paham Radikalisme. Novel cs harusnya berterimah kasih hanya didepak dari KPK, coba kalau borok – boroknya Novel cs dibuka apa ga malu mereka.
Saya pribadi paham sepak terjang Novel cs, saya meminta Novel cs legowo dan tidak bikin Gaduh Negara. Mereka kan tetap bisa berkarya untuk Bangsa dan Negara dengan menjadi Penggiat Anti Korupsi, bahkan saya menantang Novel cs secara live kalau masih kekeh membuat kegaduhan,
Saya tahu Novel cs ini menutupi kasus – kasus besar yang merugikan negara ratusan Triliun. (*)
Berita Lainnya
Dapat Kesempatan Jadi Presenter di Riau TV, HM Wardan: Ini Pengalaman Baru
Pihak JNE Buka Suara Terkait Beras Bansos Membusuk Dikubur di Depok
Jelang Pelaksanaan MTR ke XX, Panitia Gelar Rapat Persiapan
Bersama Warga Satgas TMMD ke-110 Kodim 0313 KPR Kembali Ratakan Gundukan Tanah Disekitar Box Culvert
Icon+ Buka Lowongan untuk Profesional Muda Berpengalaman, Simak Posisi dan Syaratnya
Haris Rusly Moti: Segera Periksa Mentan, Diduga Terlibat Skandal Impor Pangan
Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Terima Audiensi Bupati Asahan
Jelang Pelantikan, Penggawa Melayu Riau Kunjungi Senator Misharti
Kini Giliran Pabrik Sawit dan 5 Rumah Sakit di Bengkulu Sambung Tegangan Menengah PLN
Hasil Memukau, Suteepat Praateeptienchai Memenangkan BNI-Ciputra Golfpreneur
Satgas TMMD ke 110 Bersama Masyarakat Semakin Semangat Bekerja di Penghujung Waktu
Warga Pati Ditemukan Tewas di Dalam Sumur Setelah 3 Hari Hilang