Bincang Kreatif : Peran DPRD Dalam Pengawasan Pengelolaan Infrastruktur dan Pembangunan


SIBERONE.COM - Wakil Ketua Komisi A DPRD Jawa Tengah Fuad Hidayat, S.Sos, M.Si menilai perkembangan infrastruktur di Jawa Tengah sudah cukup baik. Hal itu disampaikan dalam acara Bincang Kreatif di 99.3 radio Slawi FM pada hari Rabu (17/3/2021). Berdasarkan penuturannya, saat ini Jawa Tengah mempunyai proyek strategis nasional, yaitu kawasan industri Batang. Jika kawasan tersebut sudah selesai, puluhan pabrik didirikan dan diproyeksikan bisa menyerap 130.000 tenaga kerja.

Dialog bertajuk “Peran DPRD dalam Pengawasan Pengelolaan Infrastruktur dan Pembangunan” ini juga menghadirkan Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah dr. H. Umar Utoyo sebagai narasumber. Rekaman siaran ulangnya dapat disaksikan di kanal Youtube PemkabTegal.

Dalam acara tersebut, Fuad memaparkan selain kawasan industri, Jawa Tengah juga sedang menyiapkan 2 Bandara yang segera beroperasi secara maksimal. Bandara tersebut adalah Bandara Ngloram di Blora dan Bandara Jenderal Soedirman di Purbalingga. Ada juga pembangunan jalan tol di Jawa Tengah dan waduk di Cilacap.

Namun dirinya juga tidak memungkiri adanya pembangunan maupun pemeliharaan infrastruktur yang terhambat, sebagai dampak dari pandemi Covid 19 sejak tahun 2020. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Tengah di tahun 2020 hanya terealisasi 14,2 Trilyun, turun dari yang ditargetkan sebesar 15,9 Trilyun. Penurunan ini menyebabkan belanja infrastruktur 2020 juga berkurang cukup banyak. Selain itu, Bankeudes (Bantuan Keuangan Desa) di tahun 2020 juga terealisasi di akhir tahun karena efek refocusing APBD dari provinsi. Hal ini menghambat pembangunan maupun sirkulasi uang di desa.

Fuad berharap Bankeudes di tahun 2021 bisa direalisasikan di awal tahun untuk menumbuhkan ekonomi di desa.

“Kalau Bankeudes ini bisa direalisasi di awal tahun atau maksimal pertengahan tahun, sirkulasi uang di desa akan sangat banyak sehingga ekonomi masyarakat desa relatif akan tertolong. Sehingga sirkulasi uang tidak hanya berpusat di kota-kota besar seperti Semarang, tapi terdistribusi relatif merata di daerah-daerah pelosok di seluruh Jawa Tengah. Sehingga efek jangka panjangnya pembangunan infrastruktur itu ada, efek jangka pendeknya sebagai daya ungkit perekonomian masyarakat desa juga ada,” jelasnya.

Di sisi lain, Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah dr. H. Umar Utoyo menjelaskan tentang infrastruktur di bidang pertanian. Pertanian, dikatakannya, adalah salah satu sektor yang tidak terdampak oleh Covid 19. Dia memaparkan data kondisi irigasi di Jawa Tengah yang masuk dalam kondisi baik sebanyak 6 persen, rusak ringan 74 persen, dan rusak sedang 20 persen.

“Ini sudah membuktikan bahwa, kalau ini tidak ditangani dengan baik, padahal sektor pertanian ini tidak terdampak oleh covid, kan sayang sekali. Jadi sektor pertanian ini harus didukung dengan infrastruktur pertanian, seperti tadi irigasi,” katanya.

Umar turut prihatin karena dampak Covid 19 yang juga mempengaruhi infrastruktur yang tidak maksimal. Tetapi dia berharap masyarakat untuk tetap bersabar dan mematuhi protokol kesehatan agar juga berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. (HS)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar