Tingkatkan Kualitas Ibadah di Ramadan, Bupati Inhil Beri Pesan Bermakna
Harga Minyak Goreng di Inhil Stabil, Polisi Pastikan Tak Ada Penyimpangan
BUMD Tak Tentu Arah, Gubri: Kapan Perlu Bubarkan Saja

SIBERONE.COM - Gubernur Riau (Gubri) ingin bubarkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Riau Air Line (RAL) yang sampai saat ini masih berstatus matu suri.
Meski secara fisik tak membebani keuangan karena beroperasi lagi, namun secara pikiran masih seperti menghantui. Pasalnya, dalam perjalanan RAL sebelumnya, masih banyak menyisakan masalah.
"Kapan perlu bubarkan saja. Untuk apa kita punya, tapi bikin pening kepala," kata Gubri, Jumat (9/9/22).
Masalah itu tidak lain berkaitan masalah hutang yang belum dibayarkan PT RAL, yang dulu sempat menjad maskapai kebanggan Riau pada masanya.
"Cuma nanti konsekuensinya kalau dibubarkan apa. Bagaimana dengan hutang, dulu. Makanya saya minta kajiannya," ungkap Syamsuar.
Mantan Bupati Siak itu sendiri memberikan arahan, sebelum mengarah ke sana, perlunya dilakukan meminta masukan kepada Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terlebih dahulu.
Gubri bahkan menyatakan, ingin terlibat langsung penyelesaian masalah RAL ke Kemendagri. Dengan begitu, titik terang penyelesaian RAL ini dapat terlihat seperti apa.
"Kita minta bantu penyelesaian RAL ini ke Agus Fatoni (Dirjen Keuda Kemendagri). Saya juga ikut nanti," tegas Gubri.
Kemudian Syamsuar juga meminta instansi terkait di Pemprov Riau juga membicarakan masalah RAL ke Polda Riau. Hal ini terkait masalah hukum yang ada RAL sebelumnya.
"Nanti sebelum ke sana, bagaimana yang di Polda. Supaya tidak ada masalah nanti. Saya minta ini supaya dibicarakan juga," harap Syamsuar.
Selain itu, masalah RAL, Gubri juga ingin dikonsultasikan ke KPK. Semua persoalan harus dilakukan, agar niat untuk menyelesaikan masalah ke depan tak menimbulkan persoalan.
"Karena itu saya minta siapkan bahannya. Dulu juga sudah pernah dilaporkan permasalahannya, sudah pernah juga dikonsultasikan ke KPK, saya juga minta bahannya sampai dimana. Kita kaji lagi bersama pihak terkait, untuk mematangkan langkah apa yang akan kita lakukan," papar Gubri.
Selain PT RAL, BUMD Riau lainnya yang jadi perhatian Gubri adalag SPR Langgak. Salah satunya, berkaitan polemik saham satu persen.
Tidak dirincikan persoalan secara detil. Namun orang nomor satu di Riau ini sempat menyentil adanya adanya permintaan saham satu persen dari Singapur.
"SPR Langgak, ini katanya ada saham satu persen. Dulu katanya dimita orang Singapur. Saya minta ini juga dituntaskan. Pokoknya yang tak tentu arah itu, kita mau selesaikan," ujar Gubri.
Sumber: Riauterkini.com
Berita Lainnya
Syarat Penambahan Anggota keluarga di Kartu Keluarga (KK) Karena Ada Kelahiran atau Menumpang KK
Luhut Binsar Pandjaitan Sudah Tawarkan Tanah Jarang ke AS, Saat ini investor China Sudah Siap
Diduga Terpapar Covid-19 Kantor KPU Tutup Sementara
Berdasarkan Hasil Swab Bupati Positif Corona
KPK Sampaikan Ultimatum Korupsi Dana Covid-19 Hukuman Mati
HM Wardan Lakukan Vid-Con 19 Kecamatan Tentang IDM
Syarat Penambahan Anggota keluarga di Kartu Keluarga (KK) Karena Ada Kelahiran atau Menumpang KK
Luhut Binsar Pandjaitan Sudah Tawarkan Tanah Jarang ke AS, Saat ini investor China Sudah Siap
Diduga Terpapar Covid-19 Kantor KPU Tutup Sementara
Berdasarkan Hasil Swab Bupati Positif Corona
KPK Sampaikan Ultimatum Korupsi Dana Covid-19 Hukuman Mati
HM Wardan Lakukan Vid-Con 19 Kecamatan Tentang IDM