Bocah di Peranap Tewas Dilempar Kakaknya Sendiri dengan Parang, Diduga Karena Gangguan Jiwa

Bocah usia 5 tahun yang tewas akibat dilempar sebilah parang oleh kakaknya sendiri (sumber foto: Humas Polres Inhu)

 

 


SIBERONE.COM - Peristiwa tragis menimpa bocah berusia 5 tahun. Ia tewas olah kakaknya sediri, Muhammad Daut (23).

Anak dari pasangan Makmur dan Syafina ini dilempar dengan sebilah parang oleh kakaknya usai menonton perlombaan dalam rangka mempeingati HUT RI ke 77, di Desa Punti Kayu Kecamatan Batang Peranap Inhu, Riau, pada Rabu (17/08/22).

Berdasarkan keterangan Kapolsek Peranap Iptu Bahagia Ginting SH sebelum terjadi pelemparan parang, Ibu Kandung bersama korban MFL yang juga merupakan adik nya Pelaku melihat acara perlombaan dalam rangka HUT RI yang tak jauh dari Rumah Korban.

Namun saat pulang sesampai depan pintu rumah, tiba- tiba pelaku marah kepada ibu nya dan adiknya. Kemudian Muhammad Daut mendorong adik nya sambil memegang parang.


"Pada saat itu pelaku langsung melempar sebilah parang yang tidak ada gagangnya, sehingga parang tersebut tertancap di bagian dada. Selanjutnya ibu korban langsung mencabut parang yang tertancap di dada korban dan membuang parang tersebut," jelas Kapolsek Peranap Iptu Bahagia Ginting, kepada awak media, Kamis (18/08/22).

Masih kata Kapolsek, setelah kejadian, Ibu kandung MFL lari sambil meminta tolong dan melarikan korban ke Klinik yang tidak jauh dari rumah dan sesampai ke kelinik. Pihak kelinik menganjurkan agar korban dirujuk ke Puskesmas Peranap.

"Hendak dibawa ke Puskesmas Korban sudah dinyatakan meninggal dunia dan kemudian Korban dibawa kembali ke rumah bibiknya bernama Rusmaini yang tak jauh dari rumah korban," kata Kapolsek.

Pelaku Muhammad Daut yang berada dalam rumah korban langsung diamankan.

Berdasarkan informasi keluarga serta masyarakat setempat bahwasanya pelaku abang kandung korban diduga mengalami gangguan jiwa (setres).

"Korban dibawa ke Puskesmas peranap untuk dilakukan VER (Visum Et Revertum) dan diduga Pelaku saat ini belum bisa komunikasi diintrogasi dengan baik, karena diduga Setres atau gangguan kejiwaan namun sudah kita amankan, sementara ini apakah adiknya merupakan adik kandung atau adik tiri masih kita lakukan interogasi," tutupnya.

 


Wartawan: A.Rustandi


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar