Longsor di Kuala Enok, 6 Unit Rumah dan Fasilitas Umum Rusak Berat
Silaturahmi ke Kedutaan Besar Iran, SMSI Bahas Kerja Sama
Terkait Penemuan Helipad di Pulau Panjang, Bupati Kepulauan Seribu Buka Suara
SIBERONE.COM - Bupati Kepulauan Seribu Junaedi buka suara ihwal temuan dugaan helipad ilegal di Pulau Panjang. Hal itu terungkap saat Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi melakukan sidak ke Pulau Panjang, Kamis (30/6).
"Bukan ilegal itu. Jadi gini, itu dulu rencana akan dibangun helipad itu tahun 2005 kalau enggak salah. Sebenarnya kami di sana membangun suatu destinasi wisata," kata Junaedi, seperti dikutip dari detikcom.
"Karena Pulau Seribu itu sebagai wisata destinasi, tujuan wisata. Kalau enggak dipercantik siapa yang mau datang. Itu kalau aset, aset-aset Pemda," imbuhnya.
Junaedi menjelaskan bahwa pihaknya sekadar merenovasi helipad tersebut. Sementara pembangunan dilakukan pada masa pemerintahan Bupati Rachmat Andit, bertepatan dengan proyek bandara atau landasan pacu di Pulau Panjang.
Menurut dia pembangunan itu awalnya memang tidak fokus ditujukan untuk helipad.
"Helipad itu sebenarnya enggak fokus helipad, cuma dulu pernah akan dijadikan helipad. Sehingga, untuk menarik wisatawan kita cat. (Dibangun) dulu, tahun bupatinya Rachman Andit yang bermasalah. Itu bermasalah enggak boleh, karena bukan kewenangan bupati," ujarnya.
Ia menambahkan pihaknya tidak melegalkan penggunaan helipad. Namun, masih ada beberapa wisatawan yang berkunjung ke sana dan menggunakan helipad tersebut.
"Seharusnya (enggak bisa digunakan). Itu hanya mempercantik doang. Itu aset Pemda sudah tercatat. Pajangan untuk menarik orang yang kalau mau wisata religi ke makam Sultan Maulana Mahmud Zakaria silakan itu saja. Ada, ada yang suka mendarat di sana," jelas Junaedi.
Junaedi juga menyebutkan bahwa helipad tersebut juga kerap digunakan untuk hal-hal yang bersifat darurat.
Lebih lanjut, Junaedi mengaku siap mengklarifikasi masalah ini ke anggota dewan. Pras sebelumnya memang berencana memanggil Bupati Kepulauan Seribu untuk menjelaskan masalah ini.
"Siap akan memenuhi (panggilan), saya jelaskan. Tugas saya kan membangun. Saya siap, akan menjelaskan. Sekali lagi itu bukan bandara, itu hanya percantikan saja kan menarik," tegasnya.
Pras sebelumnya menemukan helipad ilegal di Pulau Panjang, Kepulauan Seribu saat melakukan sidak ke lokasi tersebut. Menurut Pras, selama ini tidak ada laporan mengenai helipad ke pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Saya tadi menemukan salah satunya ada helipad yang dimanfaatkan oleh salah satu pihak swasta. Ini kan aset DKI, kenapa ada helipad di situ?" ujar Pras.
Pras menduga helipad tersebut ilegal. Pasalnya, selama ini belum ada laporan yang masuk ke DPRD DKI terkait helipad tersebut.
Sumber: CNN Indonesia
Berita Lainnya
Sukseskan PON XX Papua, PLN Siagakan 1.574 Personil Amankan Pasokan Listrik
Manajemen Pekerjaan dan Keluarga Pada Keluarga Dengan Anak Remaja
Sebelum Melintas di Jembatan Ini Bos Ayam Wajib Ingat Insiden Mobil Pikap Jatuh Hingga Rugi Jutaan Rupiah
Aksi Peduli Satlantas Polrestabes Semarang dan TNI Bagikan 1.300 Nasi dan 2.000 Masker
Penyeludupan 13 Kg Narkoba Dari Malaysia Digagalkan Tim Gabungan TNI AL Dumai
Sampah jadi Emas, Program Sederhana Hasil Luar Biasa
Penasehat Kerajaan Arab Saudi Bersama Ketua Umum DPP Santri Tani Diskusikan Program Peternakan dan Penanam Kurma
Petugas Gabungan Kembali Lakukan Operasi Yustisi dan Bagikan Masker
Perahu Kayu Jadi Alat Transportasi Andalan Warga Kuala Baru Aceh Singkil
Dorong Efisiensi, Menteri BUMN Dukung Program Electrifying Agriculture PLN
Warung Teh Susu Telor di Pulau Banyak Aceh Singkil, Warung Favorit Wisatawan
Manfaatkan Bangkai Kendaraan dan Sampah Otomotif, Peltu Meiky Paendong Ciptakan Senjata Prototype KSR MP77