Hilang 3 Hari, Wisatawan Bromo Akhirnya Ditemukan
SIBERONE.COM - Setelah sempat dinyatakan hilang sejak Minggu (19/6), wisatawan Bromo asal Malang, Roni Nur Efendi, 20, akhirnya ditemukan di bawah tebing yang curam. Dibutuhkan perjuangan ekstra untuk mengevakuasinya.
’’SAYA dari Pakis, Pak. Berangkat bersama teman-teman’’. Itulah jawaban singkat Fendi, sapaan akrab Roni Nur Efendi, saat ditanyai petugas. Tak banyak kata yang diungkapkan saat menjalani tes psikis.
Wajar. Kondisi fisiknya begitu lemah. Sebab, selama hampir tiga hari dia dinyatakan hilang di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Sebelumnya, dia berwisata ke Bromo bersama rekan-rekannya.
Usaha pencarian Fendi memang tak mudah. Dibutuhkan waktu tiga hari. Tim gabungan dari sejumlah institusi diterjunkan. Mulai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, petugas TNBTS, relawan, serta warga sekitar. Bahkan, pada hari ketiga pencarian, tim BPBD Kabupaten Pasuruan dan Basarnas Surabaya ikut membantu.
Usaha itu akhirnya membuahkan hasil. Tim yang terdiri atas hampir 100 orang itu mendapati Fendi terjebak di bawah tebing curam di kawasan pendakian Bromo di Wonokitri.
’’Korban ditemukan selamat berada di tengah tebing. Tinggi tebing kurang lebih 1 kilometer. Nah, posisi korban berada di tengah-tengah. Selamat, tetapi lemas,’’ kata Komandan Regu (Danru) Basarnas Surabaya Adhie.
Saking ekstremnya jalur tersebut, petugas harus mencari cara untuk bisa membawa korban. Sebab, jika dilakukan dari atas, itu jelas tidak memungkinkan. Alhasil, proses evakuasi dilakukan dari arah bawah. Petugas harus mendaki bukit setinggi lebih dari 500 meter.
Saat ditemukan, kondisi Fendi masih sadar. Hanya, badannya lemas karena tak makan apa-apa selama tiga hari. Dia juga masih bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan petugas saat kali pertama ditemukan. Meskipun dengan sisa tenaga yang dimiliki.
Setelah itu, Fendi pun dievakuasi. Petugas harus menggendong korban saat melalui jalur curam. Setelah mendekati kawasan pasir, dia lantas ditandu. ’’Setelah korban dievakuasi, langsung kami bawa ke pos TNBTS di Wonokitri. Setelah dites kesehatan dan psikisnya, langsung dibawa pulang oleh saudaranya,’’ kata Adhie.
Diduga, Fendi tersesat karena tidak paham medan. Sebelumnya, dia memutuskan untuk pulang terlebih dulu saat rekan-rekannya masih berada di Bromo.
Kepala Subbagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS Syarif Hidayat menyatakan, kawasan BTS memang merupakan kawasan wisata. Namun, perlu diketahui bahwa topografi TNBTS sangat ekstrem. ’’Harus benar-benar siap fisik dan mental karena topografi kawasan ini cukup ekstrem,’’ jelasnya.
Sumber: Jawapos.com
Berita Lainnya
Mau Tambah Daya Listrik? Lebih Mudah Lewat PLN Mobile
Babinsa Tracking Keluarga Pasien Covid-19
Gubernur Ansar Simak Ekspose Pengembangan PTLS Karimun dari PT. Indonesia Power
Komitmen Lunasi Tagihan Listrik Tepat Waktu, Pemda Inhil Dapat Penghargaan dari PT PLN UP3 Rengat
Ketau MUI Riau Pimpin Rapat Proker Tahun 2022
Dandim Batang Tanda Tangani Notulen TMMD Sengkuyung Tahap I Desa Tembok
Ratusan Kendaraan Dinas Maupun Pribadi Prajurit Kodim Wonogiri di Periksa, Ini Tujuannya
DPD KNPI Jateng Apresiasi Kegiatan Jalan Sehat Harlah KNPI ke-49 di Kabupaten Pekalongan
Diduga Penyimpangan Dana Desa dan Anggaran Bantuan Covid-19 7 Kades Dipreriksa Kejari Bengkalis
Dukung Pariwisata Kota Bengkulu, PLN Sinari Monumen Pahlawan Nasional Ibu Agung Fatmawati Soekarno
Sehari di Sel, Tahanan Polsek Tambaksari Gantung Diri di Pintu Ruang Bhayangkari
PLN Optimalkan Limbah Batu Bara Untuk Bangun Infrastruktur di Kalsel