4 Bangunan Mess Pekerja PT Pulau Sambu Kuala Enok Hangus Terbakar
Bawaslu Inhil Gelar Evaluasi Panwaslu Kecamatan Masa Tahapan Pemilu 2024
33 Ekor Sapi di Riau Terinfeksi PMK, 11 Diantaranya Berasal Dari Indragiri Hilir
SIBERONE.COM - Sebanyak 33 ekor sapi di Riau terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). Jumlah ini bertambah setelah adanya sapi di Siak dan Indragiri Hilir yang ikut terinfeksi. Semula hanya lima ekor sapi di Rokan Hulu asal Sumut yang terdeteksi terinfeksi PMK.
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Faralinda Sari mengatakan jumlah terpapar bertambah setelah pemeriksaan sampel di kedua daerah tuntas.
"Hasil uji sampel sapi di Indragiri Hilir dan Siak, yang kami curigai terpapar PMK dari Balai Veteriner Sumatera Barat sudah keluar. Hasilnya 28 ekor sapi di dua daerah itu terkonfirmasi, kata Faralinda, Jumat (3/6/2022).
Jumlah 28 ekor itu 11 di antaranya berasal dari Indragiri Hilir. Sementara 17 ekor sapi di daerah Siak terpapar penyakit PMK usai pemeriksaan tuntas.
Setelah hasil laboratorium sapi di Indragiri dan Siak positif PMK, tercatat total kasus hewan ternak di Riau terpapar 33 ekor sapi.
Sebagai antisipasi, ketiga daerah tersebut saat ini 'lockdown' atau dilarang mengeluarkan sapi ke daerah lain. Di sisi lain, dinas terkait juga memberikan penanganan pengobatan terhadap sapi yang terjangkit.
"Tiga daerah kasus terpapar PMK ini untuk sementara tidak ada mengeluarkan ternak dari daerah kasus. Kemudian kami sudah minta ketiga daerah itu apabila obat minim untuk segera melapor," katanya.
Sebelumnya PMK hewan ternak ternyata sudah masuk ke Riau. Penyakit PMK itu ditemukan pada lima sapi yang dikirim dari Sumatera Utara ke Rokan Hulu.
Melihat kondisi sapi tidak pulih, pemilik akhirnya melaporkan ke dinas peternakan dan hewan. Tim melakukan pengambilan sampel pada 20 Mei lalu.
Setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya ada lima sapi yang terkonfirmasi terkena virus penyakit mulut dan kuku. Kondisi itu diperkuat dengan beberapa gejala sakit sapi seperti keluar air liur berlebih, mulut luka dan demam.
"Sapi itu dibeli sebelum bulan puasa. Tapi jelang hari raya ada gejala sakit tak biasa. Sapi dibeli dari Sumut oleh peternak mandiri. Rencana mau untuk kurban," kata Faralinda beberapa waktu lalu.
Sumber: Detiksumut
Berita Lainnya
My Trip My Adventure Gelar Camping Ceria se-Riau di Wirabima Edu Pack Makodim 0314/Inhil
Pemkot Bandung Dorong Kewilayahan Miliki Isolasi Mandiri Representatif
Sat Samapta Ciko, Berikan Rasa Aman Wisatawan Melalui Patroli Patwa
HPN 2022, Momen Percepatan Rehabilitasi Mangrove di 9 Provinsi
Tanggap COVID-19, Babinsa Mojorejo dan Satbinmas Polres Sragen Cek Posko Siaga
Bayi Perempuan yang Baru Dilahirkan Ditemukan di Berugak oleh Warga Lombok Timur
PJ Walikota Pekanbaru dan PJ Bupati Kampar Dilantik, AMI : " Semoga Amanah"
Hari Ini Kapolda Jateng Resmi Melaunching ETLE Atau Tulang Elektronik
Libur Imlek, Polres Batang Lakukan Patroli dan Bagikan Masker Gratis ke Warga
Penyerahan Hadiah Lomba Batang Maskeran Festival
Tim Wasev Laksanakan Penghijauan Di Lokasi TMMD Reguler Kodim 0728/Wonogiri
Ketua MPR: IWO Mampu Menjembatani Informasi dari Pusat ke Daerah Dengan Baik