Beli TBS dengan Harga Murah, Ketua DPRD Inhil Akan Panggil Pihak Terkait Untuk Rapat

Ilustrasi, petani sawit di inhil (sumber foto: Republika)

 


SIBERONE.COM - Baru saja merasakan harga Tandan Buah Segar (TBS) yang wajar, Petani kelapa sawit di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) juga harus gigit jari dengan keputusan sepihak Perusahaan Kelapa Sawit (PKS).

PKS kembali membeli TBS dengan harga murah dan tidak sesuai dengan penetapan Pemerintah Provinsi Riau yang secara berkala telah menetapkan harga melalui Tim Penetapan Harga.

Bahkan pasca Hari Raya Idul Fitri petani sawit di Kabupaten Inhil mengeluhkan terus turunnya harga TBS yang di beli oleh PKS dari petani.

Antok, seorang petani kelapa sawit di Desa Petalongan, Kecamatan Keritang, Inhil, mengaku jika sawitnya dibeli oleh PKS Berkah Sawit Sejahtera (BSS) seharga Rp. 1545/kg.

“Setelah lebaran harga TBS sawit Rp. 1825/kg dan sampai hari ini turunnya berturut turut setiap hari, dan hari ini harga dari PKS jadi nya tinggal 1545/kg,” ungkap Antok kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat (13/5/22).

Tidak hanya kondisi murah, ditambahkannya, antrian sawit di PKS saat ini juga luar biasa lamanya, sampai – sampai harus menginap untuk menjual TBS sawit ke PKS.

“Ngantri, sampai mobil pun nginap di PKS satu malam. Kalau di sini umum, semua usia sawitnya berapa aja asal buah bagus di atas 11kg di terima PKS,” tuturnya.

Antok dan masyarakat petani sawit di Inhil berharap pemerintah dan pihak terkait lainnya untuk mengambil kebijakan yang matang dan tidak berdampak ke petani sawit.

"Harapan kami semoga harga sawit kembali normal pak bisa mahal seperti kemarin diangka 3100/kg. Kalau sekarang seperti ini sawit murah yang jadi penghasilan kami tidak sebanding dengan harga sembako yang tidak ikut turun juga,” pungkasnya.

Sementara itu terpisah, fenomena harga TBS sawit ini menjadi perhatian Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Inhil, DR. Ferryandi, ST. MT. MM, menurutnya semua PKS yang beroperasi di Inhil harus membeli dan menerima TBS sesuai harga yang ditetapkan Gubernur melalui Tim Penetapan Harga Provinsi Riau setiap periode.

“TBS Kelapa Sawit masyarakat Inhil sebelum lebaran cuma dihargai Rp 700,- sangat jauh di bawah harga yang ditetapkan untuk setiap kategori umur sawit,” ungkap Politisi Golkar ini kepada wartawan.

Berdasarkan keluhan para petani Kelapa Sawit di Inhil, Ferryandi mewakili masyarakat dan DPRD Kabupaten Inhil mendesak semua PKS yang ada di Inhil untuk mematuhi ketentuan harga sebagaimana yang mereka terima setiap periode.

“Pembelian TBS dengan harga sepihak dari PKS seperti ini sangat merugikan masyarakat petani yang bertahun tahun bersusah payah mempertahankan keberadaan perkebunan Kelapa Sawit,” ujar Ferry sapaan akrabnya.

Selain mendesak PKS untuk membeli TBS masyarakat dengan harga yang ditetapkan, Ferry menegaskan jika DPRD melalui Komisi II akan memanggil pihak terkait, khususnya manajemen PKS yang ada di Inhil untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP) dalam beberapa hari ke depan.

“Sekali lagi menyikapi penurunan TBS Kelapa Sawit yang sangat signifikan. Saya mendesak semua PKS di Inhil untuk membeli dan menerima TBS Kelapa Sawit masyarakat sesuai keputusan Tim Penetapan Harga Provinsi Riau,” pungkasnya. 

 

Sumber: Tribunpekanbaru.com


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar