BPS Inhil Gelar Press Release Perkembangan Indeks Harga Konsumen di Tembilahan

Dokumentasi (istimewa)

SIBERONE.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Indragiri Hilir (Inhil)  mengelar press Release Berita Resmi Statistik (BRS). perkembangan indeks harga konsumen di kota Tembilahan Desember 2021, bertempat di Aula kantor BPS jalan bunga, kabupaten Indragiri Hilir, Senin (3/1/2022) siang.


Dalam penyampaiannya saat diwawancarai kepala BPS Inhil Hartono mengatakan Pada bulan Desember 2021, Kota Tembilahan mengalami inflasi sebesar 0.29 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,42. Tingkat inflasi: tahun kalender Desember 2021 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2021 terhadap Desember 2020) sebesar 1,09 persen.


"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,58 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,39 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen, kelompok transportasi sebesar 0,15 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,17 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi, yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen. Sementara kelompok lainnya relatif stabil," ungkapnya.


Menurutnya dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 22 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Pangkal Pinang sebesar 1,27 persen dengan IHK sebesar 107,16 dan inflasi terendah di Pekanbaru sebesar 0,07 persen dengan IHK sebesar 106,53. Sedangkan deflasi tertinggi di Dumai sebesar 0,13 persen dan deflasi terendah di Bukittinggi sebesar 0,04 persen.


"Alhamdulillah di Kabupaten Indragiri Hilir di tahun 2001 ini kondisi ekonomi relatif stabil dibandingkan dengan kabupaten lain kenapa sarana ekonomi berbasis ke pertanian seperti di ketahui ada banyak ahli ada banyak peneliti yang menyampaikan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang tahan terhadap guncangan Pendemi COVID-19," tuturnya.


Menurut Hartono walaupun sedikit menurun, tapi relatif masih baik dan itu bisa dilihat dibandingkan dengan daerah-daerah lain kota-kota yang berbasis industri dan perdagangan. Mengalami goncangan yang cukup berat tercermin dari banyaknya angka pengangguran di tahun ini hanya peningkatan pengangguran dibandingkan kota-kota lain.


Sambungnya memang ada penambahan sedikit itu wajar tapi tidak sebesar daerah-daerah lain yang ekonominya berdasar pada kegiatan ekonomi di perdagangan industri dan jasa ini komoditas pertanian khususnya perkebunan di Inhil cukup baik.


"Kita tahu bersama kelapa sawit, kelapa, pinang  harganya cukup bagus bahkan merupakan rekor harga tertinggi sawit cukup tinggi kelapa juga walaupun tidak tinggi sekali tapi lumayan baik, dan pinang juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan di tahun ini kondisi cukup menyelamatkan perekonomian di Inhil dalam rangka menghadapi pandemi, jadi cukup kuat bertahan di masa pendemi COVID-19, sehingga kedepannya insyaallah Kabupaten Indragiri Hilir bisa lebih cepat pulih dalam rangka menghadapi pandemi," ujarnya.


Dia juga mengatakan untuk sisi lapangan kerja sebelumnya untuk melihat perkembangan ekonomi dari PDRB.


"Ya tahun 2021 ini kita belum final karena masih dalam proses penyusunan untuk 2020 kita tahu bahwa di Riau berberapa kabupaten  ada berberapa mengalami pertumbuhan minus. Artinya terjadi penurunan ekonomi," tuturnya.


Untuk data perkeja di kabupaten Indragiri Hilir menurutnya belum tahu gambarannya karena masih dalam proses penghitungan tetapi dari gejala-gejala indikator ada mudah-mudahan itu sudah relatif lebih baik dibandingkan tahun 2020. 


"Karena apa khususnya untuk daerah  tadi yang mengandalkan kegiatan ekonomi sebagian besar di pertanian itu pulihnya lebih cepat dibandingkan dengan kabupaten lain, yang mengandalkan industri dan perdagangan, dikarenakan masa pendemi COVID-19 banyak yang tidak terdampak," pungkasnya.


Terakhir dikatakan Kepala BPS di lihat 
kabupaten Indragiri Hilir PHK tidak sebesar di kabupaten lain seperti  kota Pekanbaru itu kan ketika PPKN di tahun 2020 kemarin mall tutup pusat pusat perdagangan juga ditutup dilockdown.


"Sehingga banyak terjadi pemberhentian pegawai di sana kalau di Inhil, tidak terjadi karena memang tenaga kerja di sektor pertanian mudah-mudahan di tahun 2022 kabupaten Indragiri Hilir jauh lebih baik lagi dari pada sebelumnya," tutupnya.

 
Tampak hadir Sekretaris Dinas Koperasi, Kepala BPS kabupaten Indragiri Hilir. Dan sejumlah awak media.


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar