Gubernur Riau Apresiasi Pekan Kebudayaan Nasional 2020


SIBERONE.COM - Gubernur Riau, H Syamsuar memberikan tanggapan positif atas pelaksanaan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2020. Disebutkannya, PKN merupakan upaya negara, membangun wadah kerja bersama.

Sebagaimana diketahui, pelaksanaan PKN digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo, secara daring atau virtual pada Sabtu (31/10/2020) malam.

Dua warisan budaya tak benda milik Riau, yakni Joget Lambak dan Pucuk Pisang tampil dalam acara pembukaan ini. Dipilih secara resmi oleh Kemendikbud, karena dinilai mampu mengembalikan semangat nusantara. Keriangan, kebersamaan dan semangat itu terlihat dari musik dan gerak pada tari tersebut.

Gubernur Riau, H Syamsuar menyampaikan, PKN merupakan platform, aksi bersama yang diharapkan menjadi ruang interaksi seluruh unsur kebudayaan untuk menjawab tantangan dinamika kemajuan jaman, dengan kemajuan kebudayaan.

"Ini adalah upaya negara, membangun wadah kerja bersama, dalam melahirkan ruang-ruang keberagaman, berekspresi, dialog antar budaya, serta inisiatif, dan partisipasi inovatif," kata Gubernur Riau.

Ia menuturkan, PKN adalah upaya mengajak masyarakat, untuk berpartisipasi dalam memajukan kebudayaan Indonesia, dan yang paling diharapkan saat ini, ialah mengajak semua unsur, untuk bangkit dari masa sulit bangsa menghadapi situasi pandemi Covid-19.

"Kita mengucapkan terimakasih kepada seniman-seniman di provinsi Riau yang telah bertungkuh lumus mewujudkan kegiatan besar ini, dengan semangat kebersamaan berusaha untuk tetap mengajar berbahagia demi bangsa dan negara yang kita cinta ini. Tahniah untuk kita semua," pungkasnya.

PKN 2020 diselenggarakan di bawah Tema Utama “Ruang Bersama Indonesia Bahagia” dengan narasi yang menekankan pada “penguatan tubuh dalam perspektif kebudayaan” (Culture Resilience). Di bawah tema ini, PKN 2020 hendak memberikan ruang ekpresi seni dan budaya kepada masyarakat serta sekaligus menggerakkan ekonomi budaya di tengah pandemi covid-19.

Upaya gigih menyelenggarakan event ini adalah juga bukti keberpihakkan kepada seniman dan pekerja seni di dalam keadaan yang penuh kemungkinan baru, penuh kenormalan baru ini. Dan dengan diselenggarakannya secara daring, PKN 2020 hendak memberikan tolok ukur kinerja dan kualitas kegiatan ekpresi seni dan budaya melalui daring.

Terpisah, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI, Ahmad Mahendra, menyebutkan, sudah sepantasnya dua warisan budaya Riau atau Melayu tersebut dipilih untuk tampil sebagai puncak semangat nusantara itu. Artinya, semangat seluruh rakyat Indonesia untuk mampu menghadapi bahkan keluar dari pandemi Covid-19 yang melanda saat ini.

''Joget Lambak dan Pucuk Pisang dari Riau itu memang dipilih, karena tidak semua provinsi tampil. Jadi benar-benar pilihan. Kenapa dua warisan budaya Riau ini dipilih, karena kami melihat Riau ingin mengembalikan ruh nusantara, semangat nusantara untuk melawan bahkan lepas dari pandemi Covid,'' katanya.

Ahmad Mahendra menjelaskan, adapun urutan penampilan warisan budaya tersebut dimulai dari Ende (Kemerdekaan untuk Semua Insan oleh Ananda Sukarlan), Kalimantan Barat  (Ritual Nyangahatn), Muaro Jambi  (Dana Sarah), Aceh (Tari dan Musik "HU"), Toraja (Upacara Syukuran & Kedukaan), Toba (Tari Ritual Patung Kayu "Sigale Gale"), Banyumas ("Mantra Tubuh" oleh Rianto Manali), Riau (Joget Lambak & Pucuk Pisang) dan Borobudur (''Mighty Indonesia" oleh Eko Supriyanto). Selain itu juga ada penampilan spesial dari Naura, Danu, Mbah Minto dan Ayu Laksmi. (MCR/Yan).


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar