Pemkab Harus Penuhi 50% Target Vaksinasi untuk Turun dari Level 3


SIBERONE.COM – Seperti yang telah diketahui bersama, bahwa saat ini Kabupaten Pekalongan masih berada dalam level 3 Covid-19. Hal tersebut disebabkan karena tingkat vaksinasi di Kabupaten Pekalongan belum memenuhi 50% untuk suntikan tahap pertamanya.

Dalam sambutannya pada acara Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19, yang dilaksankan pada pagi ini, Selasa (9/11/2021) di Aula lantai 1 Setda Kabupaten Pekalongan, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, S.E.,M.M, mengatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh pemkab dan Forkopimda untuk menurunkan Kabupaten Pekalongan dari level 3.

‘’Bisa kita lihat bersama ya, usaha pemkab sudah sangat maksimal supaya kita bebas dari Covid-19. Mulai dari usaha untuk mendapatkan vaksin yang banyak seperti saat ini, operasi giat malam dan lainnya. Namun kita masih saja saat ini berada di level 3,’’ kata Bupati Pekalongan Fadia Arafiq.

Menurut Fadia, permasalahan yang dihadapi pemkab saat ini adalah minat masayarakat untuk divaksin yang masih cukup rendah. Hal itu terbukti dari presentasi suntikan vaksin tahap pertama yang belum tembus target 50%.

‘’Saya benar-benar berharap masyarakat bisa bekerjasama, utamanya lansia ya. Ini itu untuk kebaikan bersama. Saat ini cakupan vaksinasi kita untuk suntikan pertama baru 40,32%. Sedangkan kita harus sampai ke 50% saat ini,’’ ungkapnya.

Untuk itu, Fadia berharap pihaknya beserta unsur Forkompinda serta Satgas Covid-19 mulai dari tingkat kabupaten sampai ke kecamatan, bisa meningkatkan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat supaya mau divaksin. ‘’ Pokoknya sosialisasi harus kita gencarkan baik itu melalui medsos maupun spanduk,’’ ujarnya.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut Fadia juga mengungkapkan usulan, supaya masyarakat mau divaksin, bahwa untuk bisa masuk pasar harus menunjukan kartu vaksinasi. Menurut Fadia, pasar merupakan tempat umum yang banyak dikunjungi oleh masyarakat. ‘’Saya sih berharap apabila kita bisa membuat peraturan masuk pasar harus bawa kartu vaksin, maka itu akan memicu mereka mau melakukan vaksinasi, mengingat banyak orang yang akan pergi ke pasar tentunya,’’ tuturnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria mengatakan dalam sambutannya, bahwa per tanggal 6 November 2021 ini, wilayah Kabupaten Pekalongan tidak ada kasus aktif Covid-19. Dan semua wilayah di Kabupaten Pekalongan menunjukan warna hijau semua.

‘’ Ini artinya penambahan kasus tersebut sudah tidak ada lagi di wilayah Kabupaten Pekalongan. Namun saya menghimbau kepada masayarakat untuk tidak euphoria yang berlebihan dan kendor prokesnya. Kita harus tetap ketat prokes, jangan terlena,’’ jelas AKBP Arief Fajar Satria.

Selanjutnya, Kapolres Pekalongan menyampaikan bahwa tantangan di depan mata, yang saat ini pihaknya waspadai adalah gelombang tiga penularan kasus Covid-19 yang berpotensi pada perayaan natal dan tahun baru mendatang. Menurut AKBP Arief, dua momen tersebut berpotensi menyebabkan klaster baru Covid-19.

Untuk itu, Ia berharap masyarakat untuk tidak melakukan bepergian yang tidak perlu, tetap mematuhi prokes dan jangan berkerumun. ‘’Saya berharap tidak ada acara-acara yang berpotensi menyebabkan kerumunan yang tidak kondusif, supaya kita bisa tetap 0 kasus Covid-19,’’ harapnya.

Selain itu, PJ Sekda Kabupaten Pekalongan Budi Santosa dalam acara Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 itu menyampaikan bahwa langkah terdekat yang akan dilakukan pemkab dengan bekerjasama dengan Pemprov Jateng, adalah akan adanya serbuan vaksin bagi masyarakat dengan bus vaksinasi. 

‘’Kami benar-benar serius mau menekan Covid-19 di Kabupaten Pekalongan dengan melakukan vaksinasi. Dan kami akan lakukan serbuan vaksinasi bekerjsama dengan Pemprov Jateng dengan bus vaksinasi yang akan segera beroperasi di Kabupaten Pekalongan,’’ terangnya.

Dengan hal tersebut, diharapkan wilayah-wilayah di Kabupaten Pekalongan yang masih rendah tingkah vaksinasinya bisa tersentuh. ‘’ Walaupun saat ini kita zero kasus, kita harus bekerja keras, dalam rangka penyadaran masyarakat. Apalagi masih ada 7 kecamatan yang rata-ratanya di bawah 50% cakupan vaksinasinya. Yaitu Kajen, Wiradesa, Siwalan, Talun, Wonokerto, Kandangserang, dan Petungkriyono. Bahkan Petungkriyono terendah menempati posisi di bawah 30%,’’ pungkasnya. (Simbah)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar