Hadirnya B2P3 Disambut Baik Pengusaha


SIBERONE.COM - Perselisihan hubungan Industrial, perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara pengusaha dengan pekerja atau buruh karena adanya perselisihan mengenai hak, perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan.

Setiap bentuk perselisihan tersebut memiliki cara atau prosedur tersendiri untuk menyelesaikannya baik itu melalui perundingan bipartit, mediasi, konsiliasi, arbitrase, atau diselesaikan di pengadilan hubungan industrial.

Demikian dikatakan Wakil Ketua Badan Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila Riau, Ahmad Jhon Bahagia Ginting, SH yang didamping sejumlah pengurus saat bersilaturahmi dengan pengusaha show room dan cafe di Rizki Cafe jalan Juanda Pekanbaru, Minggu (18/7).

Pengusaha dengan pekerja saling membutuhkan dan kerjasama yang dibangun seharusnya saling menguntungkan. “Wajar bila buruh ditempatkan sebagai garda terdepan dalam melindungi perusahaan dari gangguan pihak-pihak tertentu,” tambah Ahmad Jhon Bahagia Ginting.

Menurut dia, buruh juga harus bersikap jujur, tidak boleh keberadaannya mengancam perusahaan. Perusahaan itu harus dijadikan seperti rumah mereka, sehingga harus dijaga dan dikelola dengan baik.

“Buruh jangan memanfaatkan peraturan untuk kepentingan pribadi, seperti cuti haid yang diberikan kepada buruh," tutup Ahmad Jhon Bahagia Ginting.

Diwaktu yang sama pengusaha show room mobil dan cafe, Nasdi Tanjung mengatakan B2P3 Riau dapat menciptakan keseimbangan dan keharmonisan hubungan industrial di perusahaan. Oleh sebab itu institusi tersebut mempunyai fungsi dan peran yang sangat signifikan dalam memajukan bangsa, khususnya pembangunan dibidang ketenagakerjaan.

"Sebagai pengusaha sangat support hadir B2P3 di Provinsi Riau dan kami melihat ini sebagai gerakan yang positif. B2P3 bisa mengakomodir buruh dan pekerja yang berkwalitas dan berdaya saing," harapan Nasdi Tanjung. (A-R)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar