Gotong Royong, Dewi Aryani, Anggota DPRD PDIP Provinsi dan Kabupaten Tegal Pasang 185 Titik “Kepak Sayap Kebhinekaan”


SIBERONE.COM - (24/6/2021), Dalam rangka meningkatkan soliditas semangat kepartaian dan kebangsaan Dr. Dewi Aryani, M.Si anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan dapil Jawa Tengah IX (Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes dan Kota Tegal) bersama dengan 12 Anggota Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Tegal dan 2 (dua) orang anggota DPRD Provinsi akan melakukan kerja politik gotong royong.

 

12 anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PDI Perjuangan yang siap menggaungkan semangat kebhinekaan diantaranya adalah Rustoyo Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tegal sekaligus Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal, BR. Irawanto, Nursidik, Memet Said, Agung Yudhi Kurniawan, Lina Agustina, Erni, Amd.Par, Nurkholifah, SH, Rita Iryanti, ST, Rosmalia Yuniar, SE, KRT Sugono, Ragil Tresna Setyoningrum, S. Si.t, serta 2 (dua) anggota DPRD provinsi yaitu dr Messy Widiastuti dan

MG Marhenismanto.

 

Kegiatan yang di lakukan salah satunya adalah pemasangan billboard, baliho hingga spanduk di 185 titik di Kabupaten Tegal dan sebagian di wilayah Kota Tegal.

 

Tema “Kepak Sayap Kebhinekaan” menjadi pilihan untuk mengingatkan semua elemen masyarakat termasuk kader-kader banteng bahwa saat ini gotong royong dan semangat kebhinekaan harus terus di pupuk bersama untuk menguatkan rasa kebangsaan dan semangat membangun bangsa ke depan dengan tanpa membedakan ras , suku, agama, pekerjaan, dan budaya.

 

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tegal Rustoyo mengatakan siap memenangkan PDI Perjuangan di Kabupaten Tegal. 

 

“Sudah saatnya partai berlambang moncong putih mengambil kembali kemenangan Kabupaten Tegal di pemilu 2024 nanti, kerja politik telah kita mulai dan bersama-sama seluruh kader dan elemen masyarakat kita akan lakukan yang terbaik untuk kemajuan Kabupaten Tegal ke depan”, tandas Rustoyo.

 

Kebhinekaan yang di maksud diantaranya adalah yang pertama Kebhinekaan Mata Pencaharian;

Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki kondisi alam yang berbeda-beda dan perbedaan mata pencaharian. Ada yang sebagai petani, nelayan, pedagang pegawai, peternak dan lain-lain sehingga kebinekaan mata pencaharian tersebut dapat menjalin persatuan karena satu sama lain saling membutuhkan.

 

Yang kedua adalah Kebhinekaan ras;

Letak Indonesia sangat strategis sehingga Indonesia menjadi tempat persilangan jalur perdagangan. Banyaknya kaum pendatang ke Indonesia mengakibatkan terjadinya akulturasi baik pada ras, agama, kesenian maupun budaya. Kebhinnekaan tersebut tidak mengurangi persatuan dan kesatuan karena tiap ras saling menghormati dan tidak menganggap ras nya paling unggul.

 

Yang ketiga adalah Kebhinekaan Suku Bangsa;

Indonesia merupakan negara kepulauan yang dipisahkan oleh perairan. Pulau-pulau terisolasi dan tidak saling berhubungan. Akibatnya setiap pulau/wilayah memiliki keunikan tersendiri baik dari segi budaya, adat istiadat, kesenian, maupun bahasa. Adanya kebhinekaan tersebut menjadikan Indonesia sangat kaya. Walaupun berbeda tetapi tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Terbukti dengan menempatkan bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi dan persatuan.

 

Yang ke empat adalah Kebhinekaan agama;

Masuknya kaum pendatang baik yang berniat untuk berdagang maupun menjajah membawa misi penyebaran agama yang mengakibatkan kebhinekaan agama di Indonesia. Ada agama Islam, Kristen Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu serta aliran kepercayaan. Kebhinekaan agama sangat rentan akan konflik, tetapi dengan semangat persatuan dan semboyan Bhineka Tunggal Ika konflik tersebut dapat dikurangi dengan cara saling toleransi antar umat beragama. Setiap agama tidak mengajarkan untuk menganggap agamanya yang paling benar tetapi saling menghormati dan menghargai perbedaan sehingga dapat hidup rukun saling berdampingan dan tolong menolong di masyarakat.

 

Yang ke lima adalah Kebhinekaan Budaya;

Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar. Budaya memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM kearah yang lebih baik. Masuknya kaum pendatang juga mengakibatkan kebhinekaan budaya di Indonesia sehingga budaya tradisional berubah menjadi budaya yang modern tanpa menghilangkan budaya asli Indonesia sendiri seperti budaya sopan santun, kekeluargaan dan gotong royong. Budaya tradisional dan modern hidup berdampingan di masyarakat tanpa saling merendahkan satu sama lain. (HS)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar