Kunjungan Komisi IV DPR RI Cek Kondisi Pelabuhan Tegal Sari


SIBERONE.COM - Kedatangan Komisi IV DPR RI, untuk melihat secara langsung kondisi Pelabuhan Tegal Sari, Jumat (11/6) dimanfaatkan oleh Wali Kota Tegal dengan mengajukan beberapa usulan terkait peningkatan perekonomian pelaku ekonomi di Pelabuhan Tegal Sari.

Di depan Ketua Panitia Kerja (Panja) Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini dan Plt. Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Muhammad Zaini, Dedy Yon mengajukan beberapa usulan bantuan untuk para pelaku ekonomi perikanan di Pelabuhan Tegal Sari. 

Dedy Yon menyampaikan kebutuhan _cold storage_, baik yang permanen dan _portable_; armada mobil _thermo_; _fiberbox_ dengan kapasitas 200 kilogram; basket industri; _freezer_ ikan dengan kapasitas 500 kilogram; alih fungsi gedung filler industri milik KKP; budidaya pembenihan ikan gurame dan nila; pembangunan jalan menuju dalam kawasan industri pengolahan ikan masyarakat nelayan; normalisasi Kali Bacin untuk lalu lintas nelayan kecil; pembangunan TPI untuk nelayan kecil dan bantuan bioklop.

Dengan Komisi IV DPR RI melihat lebih dekat secara langsung kondisi operasional Pelabuhan Tegal Sari, Dedy Yon berharap dukungan dari DPR RI dan KKP agar bisa memberikan bantuan dari inventarisir permasalah nelayan yang ada, pihaknya menyambut dengan tengan terbuka. Sebab  menurutnya memang sektor perikanan adalah salah satu sektor andalan Kota Tegal.

“Dengan melihat lebih dekat secara langsung kondisi operasional Pelabuhan Tegal Sari, kami berharap dukungan dari DPR RI dan KKP agar bisa memberikan bantuan dari inventarisir permasalah nelayan yang ada. Kami meyambut dengan tengan terbuka, karena memang sektor perikanan adalah salah satu sektor andalan Kota Tegal,” tutur Wali Kota Tegal.

Seperti yang disampaikan Wali Kota Tegal di depan Panja Komisi IV DPR RI dan Plt. Dirjen Perikanan Tangkap, Ketua Kelompok Pengolahan Ikan Cahaya Bahari, Gunaryo yang hadir dalam kesempatatan tersebut menyampaikan bahwa Nelayan dengan pengolah ikan ibarat suami istri yang hubungannya sangat erat dan saling membutuhkan. Jadi apa yang disampaikan oleh Wali Kota Tegal adalah benar kebutuhan nelayan dan pelaku pengolah ikan di Pelabuhan Tegal Sari.

Gunaryo menyampaikan bantuan dari Kementerian Perikanan di tahun 2009 masih dirawat dengan baik, namun perkembangan perikanan di Kota Tegal begitu pesat, sehingga Ia dan kelompoknya benar-benar membutuhkan tambahan kapasitas _cold storage_ untuk menampung hasil pembelian ikan dari nelayan.

“Kelompok kami butuh _banget_ yang namanya tempat penyimpanan, karena nelayan kalau jual ikan tapi yang mengolah itu _nggak_ ada tempatnya, harga ikan itu bisa jatuh makanya kita membutuhkan itu yang namanya _cold storage_,” ujar Gunaryo.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Panja Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini menyampaikan bahwa semenjak Pelabuhan Tegal Sari yang dibangun pada tahun 2004, belum pernah mendapatkan sentuhan dari Pemerintah pusat, padahal kapasitasnya sudah tiga kali lipat.   

“Harus ada rekomendasi yang konkrit untuk pengembangan dan perbaikan sarana dan prasarana di pelabuhan ini,” pungkas Anggia.

Sementara Plt. Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Muhammad Zaini, menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan penataan secara komprehensif. Di sisi lain, Muhammad Zaini juga menyampaikan bahwa permintaan bantuan dari masyarakat juga harus diimbangi dengan komitmen untuk menjaga dan memperhatikan operasional bantuan tersebut. "Jangan sampai bantuan pemerintah tersebut berujung pada terbengkalainya alat-alat bantuan dari pemerintah," kata Muhammad Zaini. 

Muhammad Zaini juga menyebut pihaknya akan mendiskusikan dengan koperasi atau dengan siapa yang akan mengelola barang-barang bantuan tersebut. Sebab menurut Zaini pihaknya tidak bisa memberikan bantuan tersebut kepada orang perseorangan tapi harus diberikan kepada koperasi yang diharuskan mampu untuk mengelola agar dapat berjalan secara kontinyu, bukan hanya pada saat di serahkan saja. (*)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar