ACT Magelang Deklarasikan KKIPP se-Kedu Raya di Pendopo Walikota Magelang


SIBERONE.COM - Konflik kemanusiaan yang terjadi di Palestina yang masih terus terjadi kian menuai aksi protes di berbagai belahan dunia. Pemerintah Indonesia bersama rakyat masih terus melakukan upaya-upaya melalui aksi protes tentang kekejaman zionis, dan juga berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan serta melakukan upaya diplomasi.
Aksi Cepat Tanggap (ACT) Magelang bersama tokoh dan komunitas se Kedu Raya (Magelang, Temanggung, Wonosobo , Purworejo dan Kebumen) pada hari Selasa (1/5) melaksanakan deklarasi Komite Kemanusiaan Internasional Pembebasan Palestina (KKIPP) Ini merupakan bentuk solidaritas dukungan untuk Palestina.
Komite Kemanusiaan Internasional Pembebasan Palestina (KKIPP) merupakan wadah advokasi dukungan terhadap warga Palestina terus menyuarakan hak-hak sipil Palestina. Yang mana, sudah puluhan tahun dirampas melalui blokade Israel.
Kegiatan deklarasi ini yang digelar di Pendopo Walikota Magelang bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila dihadiri sebanyak 65 perwakilan Komunitas se Kedu Raya. Dengan membawa semangat juang Pancasila dan sejalan dengan UUD 1945 yang menginginkan agar menghilangkan segala bentuk penjajahan di muka bumi.

“Disebutkan dalam Pembukaan UUD 1945 bahwa segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan. Ini menjadi dasar keyakinan untuk terus membela Palestina. Saat ini masih ada negara yang terjajah yaitu Palestina. Bagi seluruh rakyat Indonesia, penjajahan Israel terhadap Palestina harus diakhiri”, ”, ujar Kapala Cabang ACT Magelang, Giyanto.
Semoga dengan dideklarasinya KKIPP dukungan untuk Palestina merdeka semakin menguat dan perlu juga saya sampaikan bahwa deklarasi ini serentak di seluruh cabang ACT, bahkan ACT di Palestina, Turki hingga Eropa semua melakukan deklarasi, pungkasnya.
Pada kesempatan itu juga dilantik Sdr. Erwin Dwinano sebagai Ketua KKIPP Kedu. Sebagai seorang pengusaha muda yang ikut prihatin dan berjuang membela Palestina.
Erwin menekankan bahwa urusan Palestina bukan hanya urusan umat Islam. Tapi, urusan lebih luas karena terkait masalah kemanusiaan, sehingga menjadi urusan warga dunia.
"Tidak harus menjadi muslim (islam), cukup merasa sebagai manusia untuk peduli dan membantu terhadap Palestina karena di situ banyak terjadi kezaliman, kekerasan, bahkan pembantaian," ujar Erwin. 
Ke depan, masih akan dilakukan aksi-aksi dalam berbagai bidang untuk membantu masalah kemanusiaan Palestina. Seperti bantuan pangan dan ekonomi, medis dan obat-obatan, pendidikan dan diplomasi sebagai satu rangkaian yang diagendakan. (HS)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar