Wongso Art Tampilkan 250 Lukisan di TWP Purbasari Pancuran Mas


SIBERONE.COM – Komunitas Wongso Art atau komunitas yang mewadahi para perupa menggelar bursa lukisan dan suvenir di Taman Wisata Pendidikan (TWP) Purbasari Pancuran Mas Purbalingga. Wongso Art menampilkan 250 lukisan yang merupakan karya dari 55 perupa Purbalingga dan Banyumas Raya.

“Cakupan Banyumas Raya ini meliputi Banyumas, Cilacap, dan Banjarnegara yang dipajang di ruang As-Sakur lantai 1 Masjid Asafir TWP Pancuran Mas sejak 6 Mei lalu,” kata Budi Setyawan, Koordinator Wongso Art saat dijumpai, Rabu (12/5/2021).

Budi Setyawan atau akrab disapa Busyet mengaku senang karena diberikan tempat untuk memajang karya-karya perupa se-Banyumas Raya. Ia berharap masyarakat Purbalingga dan Banyumas Raya bisa lebih mengenal karya-karya pelukis dan perupa di wilayahnya. 

“Dengan bursa lukisan dan suvenir ini diharapkan masyarakat berbagai kalangan dapat mengoleksi karya-karya kami,” harapnya.

Harga terendah yang ditawarkan para perupa dalam Bursa Lukisan dan Suvenir kisaran Rp 7.000. Dengan harga tersebut pembeli bisa mendapatkan gantungan kunci.

“Sementara untuk lukisan di kanvas sekitar Rp 150 ribu,” terang Busyet.

Mudjiono, salah satu pelukis dari Banyumas menuturkan sering mengikuti pameran. Tapi baru kali dirinya memajang karya yang sifatnya souveniran. 

“Ini kesempatan baik bagi kami memperkenalkan karya kepada khalayak,” ujarnya.

Menurut Mudjiono, seni rupa tidak hanya untuk dinikmati kurator dan kalangan berduit saja. Ia berharap masyarakat dari seluruh kalangan bisa menikmatinya.

“Jadi masyarakat ini bisa menikmati lukisan di rumah-rumah mereka, bukan hanya kalender yang dipajang tapi ada juga karya-karya kami,” harapnya.

Aliran lukisan yang dipajang mencakup lukisan naturalis dan realis seperti kebanyakan aliran para pelukis di Banyumas Raya. Sementara karya lain berupa wayang dari beragam bahan, seperti rumput (wayang suket), karpet talang, kertas duplek, dan karton juga ikut ditampilkan.

Direktur TWP Purbasari Pancuran Mas, Junjung menyampaikan pihaknya memberikan kesempatan kepada perupa berupa tempat untuk berjualan. Ini masih tahap uji coba. 

“Bila berhasil dan ada manfaat tentu diperpanjang,” *kata Junjung.

Menurut Junjung, konsumen di obyek wisata berasal dari semua kalangan. Harapannya pengunjung wisata dapat membeli oleh-oleh yang mudah dibawa.

“Pengunjung nantinya bisa membeli suvenir atau karya para perupa dengan harga yang terjangkau, dan kontinu,” pungkasnya. (Spyd)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar