Indragiri Hilir Berduka, Mantan Bupati 2 Periode Wafat Hari Ini
DPRD Inhil Gelar Paripurna ke-4 Penyampaian LKPJ Pj Bupati Tahun 2023
Pj Bupati Inhil Hadiri dan Buka Sosialisasi Kerja Sama Daerah 2024
Jargon Intelektual Etik: Ari Safari Ingin Jadikan Preventif Degradasi Kader HMI
SIBERONE.COM - Intelektual Etik berasal dari dua suku kata yang disatukan dalam sebuah terminologi. Intelektual berarti cerdas dan senantiasa berpikiran jernih yang berdasarkan pada ilmu pengetahuan, sedangkan Etik memiliki arti nilai-nilai yang berhubungan dengan akhlak.
Ilmu pengetahuan merupakan sebuah karakteristik yang terdiri dari kritis, rasional, logis, objektif, dan terbuka. Kelima unsur tersebut sudah harus ditanam dalam diri para Intelektual. Akan tetapi, permasalahan baru muncul setelahnya, terkait dengan kegunaan ilmu yang dimilikinya bagi masyarakat disekitarnya. Oleh karena itu, banyak terjadi pemangkasan ilmu pengetahuan yang dirasa karenanya mampu merusak bumi dan jiwa manusia.
"Guna menerapkan ilmu pengetahuan agar selaras dengan tuntutan agama, seorang ilmuwan sangat membutuhkan dimensi etis yang disandarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan. Ini bertujuan agar penggunaan ilmu pengetahuan tidak melanggar hak dan kewajiban manusia lain, senantiasa menjaga ekosistem, dan berdampak positif bagi segenap generasi manusia dimasa yang mendatang," Ujar Ari Safari Mau saat dihubungi melalui telepon seluler, Sabtu (13/3/2021).
Dewasa ini sering kita jumpai banyaknya ilmuwan yang tidak beretika ataupun banyaknya orang yang beretika namun tumpul dalam berlogika, khususnya pada kader-kader HMI masa kini.
Selaras dengan visi Ari Safari Mau, selaku kandidat ketua umum Pengurus Besar (PB) HMI Periode 2021-2023. Ari mengungkapkan “Saya berniat untuk mengembalikan kampus-kampus di Indonesia menjadi laboratorium-laboratorium ilmu pengetahuan yang menjunjung tinggi etika."
Keinginannya yang sangat besar untuk membentengi HMI dari kehancuran yang diakibatkan oleh banyaknya kader-kader HMI yang tidak berpikir panjang dalam pelaksanaannya. Sehingga Ari menegaskan bahwa “Pembicaraan mengenai politik akan dikurangi nantinya dan diganti dengan langkah baru yang lebih bagus mengenai gagasan-gagasan yang bersifat membangun sehingga dampak positifnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Indonesia”.
Dia meyakini bahwa “HMI mampu menjadi episentrum dari berbagai dialog peradaban dunia demi terwujudnya generasi muda dimasa depan yang lebih cerdas, berakhlak, kreatif, dan tentunya tidak menghilangkan aspek kemodernan dalam keikut sertaannya membangun Indonesia,” tutup Ari Safari Mau. (HS/Iqmal)
Berita Lainnya
Sambil Komsos Satgas TMMD ke-110 Kodim 0313 KPR Sosialisasikan Bahaya Karlahut
Siaga 24 Jam, PLN Pastikan Pasokan Listrik Terbaik untuk Masyarakat Sambut Idul Fitri 1443 H
Semangat Aparat Hadapi Pandemi Tak Boleh Kendur
Kapolda Riau Inisiasi Renovasi Masjid Tua, Bersama Tokoh Masyarakat Letakkan Batu Pertama Pembangunan
PKL Gedebage Ajukan Permohonan Pertimbangan, Keadilan Pada Pemkot dan DPRD Kota Bandung
Haris Rusly Moti: Segera Periksa Mentan, Diduga Terlibat Skandal Impor Pangan
Libur Imlek, Polres Batang Lakukan Patroli dan Bagikan Masker Gratis ke Warga
Bupati Rohil Afrizal Sintong: Anggaran Media akan Diperbesar
Rayakan Hari Listrik Nasional ke-76, Anak Usaha PLN Dorong Sinergi Kelistrikan Melalui PJB Connect 2021
Memotivasi Warga yang Diisolasi, Masyarakat Kota Baru Reteh Silih Berganti Berikan Donasi
Ketum IWO Instruksi Kawal Kasus Pembunuhan Wartawan Sumut
Disdukpencapil Inhil Dukung Penjualan Tiket di Pelabuhan Gunakan NIK