Waspada Serangan Fajar Oleh Tim Sukses Pilwu Kiajaran Kulon

Ilustrasi, Sumber Foto: MEDGOID

SIBERONE.COM - Warga masyarakat Desa Kiajaran Kulon Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu sekitar 4.500 hak pilih akan mengikuti gelaran Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) pada 2 Juni 2021 secara serentak di wilayah Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Untuk Kecamatan Lohbener berdasarkan keterangan dari salah satu staf Kecamatan Lohbener H. Rokib, SH, ada 9 Desa termasuk Kiajaran Kulon.

Mang Odel (48) salah satu warga Desa Kiajaran Kulon mewaspadai adanya serangan fajar atau praktik politik uang di dalam Pilkades serentak ini. Selama beberapa hari di Kiajaran Kulon Mang Odel telah mengantongi sejumlah sumber dari sekelompok tim sukses Calwu telah mengatur strategi serangan fajar atau politik uang.

Bahkan salah satu Ketua Rt Desa Kiajaran Kulon blok telukan secara terang - terangan mengakui bahwa untuk serangan fajar berkisar Rp.150.000/suara baru bisa menang. Akan tetapi pengajuan tersebut disanggupi calon Kuwu hanya Rp. 100.000/hak pilih. Namun jika situasinya sangat penting untuk meraih suara disiapkan dengan nilai tersebut.

Ironisnya, Tidak harus kampanye atau mencari massa pemilih cukup dengan serangan fajar suara akan didapat sebanyak banyaknya untuk memenangkan pencalonannya. Tekad seperti ini akan merusak jalannya pembangunan dan menghambat perekonomian.

"Kita semua harus pantau dan waspadai, jika benar ini terjadi maka segera laporkan ke Panitia maupun polisi (bhabinkamtibmas) atau Babinsa" terangnya.

Mang Odel secara blak - blakan tidak memungkiri jika dalam pelaksanaan Pilkades ada praktik politik uang (money politic). Biasanya dilakukan pada masa tenang hingga menjelang detik-detik pencoblosan. "Saya berharap kepada masyarakat agar hindari politik uang kalau desanya mau maju dan berkembang" tegasnya.

Karena itu, ia meminta semua pihak untuk mewaspadai praktek kotor dalam demokrasi tersebut. Pihak kepolisian, TNI, dan Linmas, serta warga harus mengambil bagian dalam pencegahan serangan fajar selama masa tenang.

“Masa tenang ini, adalah masa yang sangat rentan. Karena itu, harus dikawal dan dijaga dengan adanya patroli serangan fajar. Setiap gerak-gerik cakades dan timsesnya harus dipantau, agar tidak mendekati warga dengan cara-cara tak terpuji tersebut,” tegas  Mang Odel Jum'at (12/3/2021) dirumahnya.

Praktik politik uang, menurutnya, tidak bermanfaat. Baik kepada pemberi maupun menerima. Selain menciderai proses demokrasi desa, hal tersebut berpotensi menjadi bibit korupsi. Sehingga pembangunan melalui Dana Desa (DD) yang seharusnya bisa memakmurkan rakyat, malah disalahgunakan oleh calon kepala desa yang terpilih nantinya.

“Jika ada yang terbukti melakukan itu, jangan segan untuk melaporkannya pada pihak panitia Pilkades ataupun pada pihak berwajib. Karena itu masuk kategori pelanggaran dalam Pilkades. Saya yakin warga desa, saat ini pikirannya sudah maju. Belum tentu mereka mencoblos Cakades yang Timses-nya (tim sukses) memberi uang. Bisa jadi uangnya diambil, tapi coblos orang lain,” katanya.

Mang Odel minta kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa sesuai dengan sumpahnya dan tidak memihak sebelah serta harus segera bertindak jika politik uang itu terjadi dan diketahui baik berdasarkan laporan masyarakat maupun secara langsung.

Masyarakat pun diminta harus berani melapor ke pihak Panitia atau Kepolisian apabila ada tim sukses dari calon Kepala Desa memberi uang untuk kepentingan suara. Pilkades serentak di Kabupaten Indramayu dilaksanakan di 171 desa yang tersebar di 31 kecamatan. Mang Odel minta kepada seluruh elemen masyarakat terutama pihak Kepolisian harus benar - benar serius menangani pelanggaran Pilkades. (HS)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar