Lanjut Kuliah atau Terjun ke Dunia Freelance: Dilema yang Menghantui Lulusan SMA

Nadia Deby Sukanti (Pemerhati Sosial dan Remaja)

SIBERONE.COM - Perkembangan teknologi bukan hanya memberi kemudahan tapi juga memberi kebimbangan bagi generasi muda. Khususnya pada remaja lulusan SMA yang mengalami dilema dalam memilih untuk mengambil perguruan tinggi atau terjun langsung ke dunia kerja yang lepas seperti freelance dan content creator.

Hal ini disebabkan oleh pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul di lingkungan keluarga dan masyarakat. Lulus SMA mau kemana, lanjut dimana, mau jadi apa dan lain sebagainya. Narasi yang sering diulang membuat anak-anak lulusan SMA harus berpikir, bahwa kehidupan sudah berada di persimpangan jalan antara pendidikan dan dunia kerja. 

Lulusan SMA ini seringkali dikenal sebagai Gen z. Bayangkan, berdasar survei yang dilakukan Deloitte Global 2025, dalam wawancara kualitatif pada 19 Desember 2024 -10 Januari 2025. Ditemukan faktor-faktor Gen Z tidak memilih untuk kuliah yaitu kesulitan biaya 39%, kondisi keluarga dan kondisi pribadi 34%, ingin belajar dengan kondisi yang lebih fleksibel dan bisa diatur sendiri 26%, Mencari jalur karir yang tidak butuh pendidikan tinggi misalnya lewat magang atau pelatihan vokasi 25%, kurangnya minat pada pendidikan tradisional 21%, khawatir soal beban student Alone atau pinjaman mahasiswa 21%, sedang berencana membuka usaha atau menjadi wirausaha 19% dan merasa pendidikan tinggi tidak menyediakan skill yang dibutuhkan bagi lulusannya misalnya teknologi yang berkembang pesat seperti AI 16%.

Hasil survei di atas menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang menjadi kebimbangan bagi lulusan SMA saat ini. Kesuksesan memang menjadi tujuan akhir, namun bagaimana kesuksesan itu ditempuh dan langkah apa yang diambil itulah yang menjadi kebimbangan. Fenomena ini muncul bukan karena tanpa sebab tapi juga karena perkembangan dan banyaknya contoh-contoh kreator muda yang mampu meraup penghasilan hingga jutaan rupiah per bulan menjadi narasi yang beredar kuat bagi anak-anak SMA yang baru saja lulus.

Sebelum membahas lebih dalam yang menjadi pertanyaan saat ini adalah apa pilihan yang lebih realistis untuk seseorang lulusan SMA?

Di satu sisi kuliah memang menjadi salah satu jalur investasi masa depan yang lebih menjamin, menjanjikan dan aman ini merupakan pendidikan tradisional yang harus ditempuh. Pendidikan tinggi memberikan pemahaman ilmu, jejaring pertemanan, serta kesempatan karir jangka panjang dengan bidang yang lebih profesional. Bagi banyak orang ijazah masih menjadi tiket penting untuk mendapatkan pekerjaan formal, terutama untuk dunia yang masih menilai kompetensi dilihat dari latar belakang pendidikannya.

Tapi di sisi lain saat ini dunia freelance dan content Creator memberikan penawaran menarik yang praktis, instan, fleksibel dan menjanjikan. Tidak ada jam kerja yang kaku, tidak ada keterikatan kerja yang formal, tidak ada kewajiban duduk di satu ruang dengan berjam-jam. Seseorang bisa melakukan kreativitas yang bisa diungkapkan secara langsung dengan hasil yang bisa dirasakan secara cepat pula. Akan tetapi di balik gemerlapnya dunia digital dan mewahnya hasil yang didapatkan, ada sebuah tantangan besar yaitu persaingan yang cukup ketat, ketidakpastian, penghasilan yang tidak pasti dan risiko Burnout yang seringkali terlihat.

Generasi muda khususnya anak-anak lulusan SMA harusnya memandang ini bukan lagi hitam atau putih, tapi juga bisa digabungkan. Melanjutkan kuliah bukan berarti menutup pintu menjadi freelance ataupun content Creator begitu pula menjadi konten kreator bukan berarti tidak melanjutkan pendidikan.

Justru inilah kunci: Bagaimana memadukan keduanya. Kuliah bisa menjadi pondasi ilmu dan wawasan, sementara dunia freelance dan content Creator bisa menjadi lahan untuk bereksperimen dan mengasah kreativitas, membangun personal branding, dan menambah penghasilan.

Generasi muda yang baru lulus SMA harus lebih cerdas dalam menimbang risiko dan peluang. Ini bukan sekedar ikut tren atau fomo akan sesuatu yang baru, melainkan memahami arah dan tujuan hidup masing-masing. Dunia digital memang membuka pintu-pintu baru dalam kehidupan, pendidikan tetap menjadi bekal utama yang tidak tergantikan dan wajib dimiliki bagi setiap generasi muda.

 

 

Oleh : Nadia Deby Sukanti (Pemerhati Sosial dan Remaja) 


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar