Kisah Pilu Seorang Ibu: Mencintai Orang yang Sama, Merelakan dengan Pemandu Karaoke

Ilustrasi

 

Di dunia ini, tidak ada yang benar-benar siap menghadapi perpisahan, apalagi ketika sudah membangun rumah tangga selama bertahun-tahun. Namun, terkadang takdir berkata lain, meninggalkan seseorang dalam kepedihan yang harus ia terima dengan hati yang rela. 

Kisah ini datang dari seorang ibu yang mencurahkan isi hatinya melalui akun TikTok @Mghibran02, "Mbak LC baca caption yah" di mana ia berbagi kepedihan sekaligus ketegaran dalam menghadapi kenyataan, sang suami lebih memilih Lady Companion (LC) atau yang lebih dikenal pemandu tamu karaoke.

“Mbak, kita mencintai orang yang sama kan? Kemarilah, duduk di sampingku, aku ingin bercerita sedikit," ucapnya @Mghibran02, Jumat (21/3/2025) melalui kutipan keterangan akun Tiktok nya.

Ibu yang berprofesi sebagai Guru Sekolah Dasar (SD) di salah satu Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara itu membuka curahan hatinya, seolah berbicara langsung kepada perempuan lain yang kini menjadi pendamping suaminya.

Dengan berat hati, ia mengakui bahwa suaminya adalah sosok yang paling ia sayangi setelah ayahnya sendiri. Ia mencintai pria itu lebih dari dirinya sendiri, tetapi kini harus menerima kenyataan bahwa mereka tidak ditakdirkan bersama.

Ia telah berusaha merelakan, membolak-balikkan hati demi mencapai titik ikhlas. Namun, luka yang tersisa tidak mudah hilang. Tiga tahun membangun rumah tangga, ia kini harus melihat orang lain menempati tempat yang dulu menjadi miliknya.

Lebih dari sekadar kehilangan pasangan, ada satu hal yang lebih menyakitkan: Anak mereka. Bagaimanapun, lelaki itu tetaplah ayah kandung dari anaknya. Meski telah pergi, tanggung jawab sebagai ayah tidak bisa dihapus begitu saja.

 “Jangan pernah pisahkan anak dari ayahnya ya. Bagaimanapun, dia tetap darah dagingnya dan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah,"jelasnya.

Pesan ini ia sampaikan bukan karena masih berharap, melainkan demi anaknya yang berhak mendapatkan kasih sayang ayahnya. 

Dalam luka dan perih, ia tetap berusaha menjadi ibu yang kuat, memastikan bahwa anaknya tidak kehilangan figur ayah meski rumah tangga mereka sudah hancur.

Kisah ini menggambarkan betapa sulitnya berdamai dengan takdir. Merelakan seseorang yang pernah menjadi dunia kita bukan hal yang mudah. 

Namun, ibu ini memilih untuk tetap tegar, bukan demi dirinya sendiri, tetapi demi anak yang harus tetap tumbuh dengan kasih sayang yang utuh.

Cinta bisa berubah, tetapi tanggung jawab sebagai orang tua tidak boleh sirna. Sebuah pesan yang penuh makna bagi siapa saja yang tengah menghadapi perpisahan.

 

Penulis : Ayendra


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar