Pj Bupati Inhil Hadiri Pembukaan MTQ ke-42 Provinsi Riau di Kota Dumai
DPC PDIP Inhil Buka Penjaringan Calon Bupati dan Wabup Pilkada 2024
Bayi Kurang Gizi di Pelangiran Meninggal Dunia, Ini Penjelasan Dinas Kesehatan Inhil
SIBERONE.COM - Beredar video terkait adanya bayi penderita gizi buruk meninggal dunia di desa Simpang Kateman, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Rabu (31/5/2023).
Kepala Dinas Kesehatan Inhil, Rahmi Indrasari, S. Kl, M. Kl, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp selulernya langsung merespon hal tersebut.
Rahmi menyebutkan pihaknya yakni Petugas Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Simpang Kateman, Bidan Suarni, S. Tr. Keb sudah memberikan penanganan dan mengedukasi orang tua dari bayi tersebut.
"Bayinya berusia 1 tahun 3 bulan 17 hari, Bayi tersebut 3 hari yang lalu diare telah diberikan oralit, zink, dan sirup cotri. Sehari setelah diberikan obat kondisi mulai membaik, kemudian pada malam hari ibunya memberi minum susu kental manis yang di buat sore (kemungkinan sudah basi) padahal sudah diingatkan jangan memberikan susu kental manis pada bayi," ucap Rahmi yang baru saja berkomunikasi dengan petugas Pustu di lapangan.
Rahmi juga menjelaskan, mengenai bayi gizi buruk ini diketahui oleh petugas saat dilakukan penjaringan pada bulan Januari - Maret kemarin. Setelah ditemukan tersebut, pihak Pustu menganjurkan orang tua bayi untuk rutin melakukan posyandu, dan dari rutinitas tersebut berdampak baik terhadap bayi hingga mengalami kenaikan Berat Badan (BB).
"Balita tersebut diketahui saat penjaringan di bulan januari-maret dan sudah dianjurkan untuk ikut posyandu. Bulan kedua posyandu Alhamdulillah ada kenaikan BB. Orang tuanya juga rutin melakukan kunjungan posyandu untuk dipantaukan kondisi BB bayi dan keadaan umum bayi nya, selain itu dibantu juga dengan pemberian susu formula SGM disebabkan ASI ibu kering," jelasnya.
Rahmi menambahkan, penanganan kesehatan terhadap bayi sudah dilakukan dan edukasi ke orang tuanya juga sudah diberikan, artinya petugas sudah mengupayakan penanganan terbaik buat pasien.
"Penanganan kesehatan sudah dilakukan dan edukasi sudah diberikan kepada pihak ibu dan keluarga pasien, secara kewajiban petugas sudah melakukan tugasnya dengan baik di lapangan.
Untuk diketahui, menurut Rahmi Keluarga Balita ini tidak memiliki data kependudukan dan ditinggalkan oleh bapaknya sejak bayi lahir, dan si bayi serta ibu tinggal dengan kakeknya.
"Ibunya berusia 14 tahun, mereka dari keluarga buta aksara, buta angka, dan tidak ad yang bersekolah. Balita ini tidak memiliki data kependudukan dan ia ditinggalkan oleh bapaknya sejak bayi baru lahir dan si bayi serta ibunya tinggal dengan kakeknya," imbuhnya.
Berita Lainnya
Tiga Ruko Terbakar Dua Unit Mobil Damkar Padamkan Api .
10 Kios dan 1 Unit Rumah di Kateman Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
Banjir Terparah Melanda di Lima Desa di Brebes
Merapi Erupsi, Warga Lereng Gunung Dievakuasi di TPPS Tlogolele
Heboh! Buaya Muncul di Sungai Batang Tuaka Desa Kuala Sebatu
Setelah Kakinya Disambar, Terjadi Tarik Menarik Antara Korban dan Predator Diduga Buaya di Inhil
Terkait Kecelakaan Laut di Perairan Jepara, KKP Upayakan Pemenuhan Hak ABK
Angin Kencang di Bogor, Empat Rumah Rusak
Banjir di Desa Karya Tunas Jaya Inhil Lumpuhkan Aktivitas Masyarakat
Insiden Truk Pengangkut Batu Bara Terguling, Korban Selamat
Belasan Rumah dan 1 Pelabuhan Ambruk Diduga Akibat Tanah Longsor di Hidayat Sapat Kuindra
1 Unit Rumah di Desa Sungai Ara Dilahap Si Jago Merah, Dokumen dan Barang Berharga Ludes Terbakar