Disdukpencapil Inhil Sudah Terlihat Sepi Pengunjung, Ada Apa ?

Situasi Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Inhil pada Kamis (8/12/22). (sumber foto: Siberone.com/Nia Nismaini)

SIBERONE.COM - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukpencapil) Kabupaten Indragiri Hilir sudah terlihat sepi dan tidak begitu banyak lagi masyarakat berkunjung.

Dari pantauan media, Kamis (8/12/2022) halaman parkir dinas yang dikenal menjadi pelayanan utama masyarakat ini tidak lagi seperti dahulu yang selalu dipenuhi kendaraan motor hingga memadati Jl. Swarna Bumi. Hari ini halaman parkir Disdukpencapil terlihat lapang dan bisa digunakan untuk bermain.

Menurut penuturan warga, Wati  saat diwawancarai media menyebutkan sepinya pengunjung di Disdukpencapil Inhil bukan berarti buruknya pelayanan, namun melainkan hidupnya sistem aplikasi yang sudah diterapkan beberapa tahun terakhir yakni program inovasi sederhaNA SekalI Urus aDmindUK (NASI UDUK) Indragiri Hilir.

"Kalau pasar sepi biasanya ada masalah di tempat tersebut, bisa saja mahal harga barang-barangnya atau ada indikasi buruk lain yang menjadi pemicu, namun kalau di Disdukpencapil Inhil sepi seperti saat sekarang ini bukan ada hal negatif yang muncul malah adanya program bagus yang sedang berjalan yakni sistem aplikasi dibangun sudah berfungsi yang disebut NASI UDUK Inhil," ungkapnya, Sabtu (17/12/2022).

Ia berpendapat, dengan kesuksesan pembangunan aplikasi tersebut sangat berdampak positif buat masyarakat, baik yang berdomisili jauh dari ibu kota kabupaten maupun yang dekat dan berdampak hemat ekonomi bagi masyarakat berpendapatan menengah ke atas maupun masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

"Ini bukan opini, tapi inilah fakta sebenarnya bahwa dengan adanya inovasi Aplikasi "Dukcapil Inhil" masyarakat di seluruh wilayah terbantu secara jarak dan waktu serta biaya, apalagi yang di pelosok daerah betul-betul bermanfaat. Bagaimana tidak ? Coba kita bayangkan sama-sama jika ada warga dari kecamatan Pulau Burung ingin ke Tembilahan hanya untuk mengurus Akta Kelahiran, berapa kira-kira yang dia habiskan. Pertama mereka harus menyempatkan waktu (otomatis gajinya terpotong/penghasilan karena tidak bekerja), harus menempuh perjalanan jauh (penat diperjalanan), harus menginap karena tidak bisa selesai dalam waktu singkat (ada biaya makan dan penginapan)," jelasnya. 

Ia menambahkan, perkara inilah sebenarnya menjadi beban masyarakat yang dirasakan bertahun-tahun. Dengan adanya sistem online yang sekarang sudah berjalan baik Ia sangat mengapresiasi dan menobatkan Disdukpencapil Inhil sebagai pahlawan Dokumen Kependudukan Masyarakat dan layak mendapatkan penghargaan dari desa dan kelurahan. 

"Waktu belum ada sistem online bisa diprediksi carut marutnya sistem di sana dan tidak jarang berita miring muncul di publik. dan ditambah lagi jika seluruh Inhil datang ke Tembilahan untuk mengurus hal yang sama, jadi sangat wajar Capil Tembilahan seperti pasar ikan. Namun untuk sekarang kita patut memuji kinerja Capil yang sudah merubah cacian menuju pujian, dari susah menuju mudah, dari sistem dikenal tertutup dan dibuat menjadi terbuka, dari lambat menjadi cepat, itu semua perubahan signifikan wajib kita sadari dan apresiasi," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukpencapil) Inhil, Mizwar Efendi, SH., MH melalui Sekertaris Disdukpencapil Inhil, Drs. Nursal, M.Si saat dikonfirmasi mengenai sepinya kantor Capil Inhil dari pengunjung (masyarakat, red) membenarkan hal tersebut. 


Nursal mengatakan sepinya kunjungan masyarakat ke kantor dukcapil bukan berarti tidak ada pelayanan, namun dalam catatan belakang ini malah berkas yang masuk lebih banyak dari sebelum-sebelumnya. 

Kenapa hal tersebut bisa terjadi ?, kata Mantan Kabag Humas Setda Inhil ini, terbukanya akses online melalui inovasi NASI UDUK Inhil membuat masyarakat lebih gampang untuk mengajukan berkas permohonan.

"Memang kalau kita lihat kedatangan warga secara langsung ke Disdukpencapil Inhil sudah sangat sedikit dibanding dulu, namun berkas yang masuk untuk pengurusan dokumen kependuduk tidak berkurang malah bertambah banyak. Tidak kurang dari 400 sampai dengan 500 berkas permohonan urusan dokumen kependudukan yang masuk setiap harinya. Saat ini perbandingan antara berkas yg diantar langsung ke capil oleh pemohon dibanding yang masuk secara online itu 10 persen datang langsung dan 90 persen melakukan urusan secara online," sebut Nursal, Senin (19/12/2022)

Perobahan drastis terhadap berkurangnya pengunjung datang ke Disdukpencapil, lanjut Nursal, dimulai sejak adanya inovasi kita yang dinamai dengan *NASI UDUK INHIL* dimana warga bisa berurusan di kantor desa, kelurahan atau kecamatan untuk mendapatkan pelayanan adminduk. 

"Kita akan tetap berusaha semakin memudahkan masyarakat dalam urusan adminduk, namun persyaratan tetap menjadi konsen kita agar tidak melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP) Nasional tentang Administrasi Kependudukan (Adminduk)," jelasnya.

Kendati kemudahan yang sudah diupayakan oleh Disdukpencapil Inhil dan Pemerintah Desa, Nursal berharap ke masyarakat untuk aktif mengurus data kependudukannya secara update dan melengkapi seluruh kekurangan yang masih ada. 

"Kita juga himbau masyarakat agar kiranya melengkapi dokumen kependudukan seluruh anggota keluarganya. Dan kepengurusan dokumen kependudukan gratis atau tidak dipungut biaya," imbuhnya.

 

Wartawan: Ema


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar