Dinkes Inhil Gelar Pertemuan Advokasi dan Koordinasi Pelaksanaan GERMAS di Tatanan Pendidikan

Foto bersama setelah pembukaan pertemuan Advokasi dan Koordinasi Pelaksanaan GERMAS di Tatanan Pendidikan Kabupaten Indragiri Hilir, Rabu (07/12/22). (sumber foto: Siberone.com/Nia Nismaini)

SIBERONE.COM - Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (Dinkes Inhil) menggelar pertemuan Advokasi dan Koordinasi Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Tatanan Pendidikan Kabupaten Indragiri Hilir, Rabu (07/12/22).

Pertemuan Advokasi yang bertempat di salah satu hotel di Tembilahan ini dibuka langsung oleh Kadinkes Inhil, Rahmi Indrasuri, yang diikuti oleh beberapa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Sekolah di Tembilahan dan Tembilahan Hulu.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber sebagai pemateri dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau yang diwakili Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat
 Provinsi Riau dan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Inhil.

Dalam sambutannya Rahmi Indrasuri mengungkapkan, bahwa
 saat ini Indonesia sedang mengalami perubahan pola penyakit (transisi epidemiologi) dalam kurun waktu 17 tahun terakhir 1990-2017 yang ditandai dengan meningkatnya kematian dan kesakitan akibat Penyakit Tidak Menular (PTM). 
 
Kemudian, dijelaskannya, bahwa PTM menjadi penyebab utama dari beban penyakit seperti jantung, hipertensi, diabetes melitus, penyakit paru kronis dan kanker yang disebabkan karena pembiayaannya yang mahal dan berdampak pada penurunan produktifitas penduduk,  namun disisi lain prevalensi penyakit menular masih tinggi seperti ISPA, TBC, dan  diare, data hasil RISKEDAS Tahun 2018 melaporkan 26 dari 100 kematian penduduk usia 30-70 tahun disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular. 

"Secara umum usia sekolah merupakan kelompok usia yang sehat dibanding kelompok usia lainnya namun perilaku mereka dapat mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada saat ini atau dikemudian hari. Beberapa isu kesehatan yang sering terjadi pada kelompok anak usia sekolah dan menjadi prioritas dalam penanggulangannya yaitu masalah gizi termasuk anemia pada remaja putri, resiko penyakit tidak menular karena obesitas, kesehatan reproduksi, HIV, Napza, kesehatan mental mulai merokok, sanitasi, kekerasan dan cedera," ucap Rahmi.

Memperhatikan masalah kesehatan anak usia sekolah dan remaja penting dipastikan bahwa anak mendapatkan informasi dan edukasi serta upaya pelayanan kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif, diawali dengan pembiasaan pola hidup sehat sedini mungkin keadaan kesehatan anak sekolah dan remaja akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar dan pendidikan kesehatan melalui anak sekolah dan remaja sangat efektif untuk merubah perilaku dan kebiasaan hidup sehat.

Rahmi menyebut gerakan masyarakat hidup sehat merupakan suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. 

"Dengan membudayakan GERMAS di tatanan pendidikan di kabupaten Indragiri Hilir diharapkan dapat menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular baik kematian maupun kecacatan, menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas belajar mengajar. Menurunkan pembiayaan pelayanan kesehatan karena beban meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan serta meningkatnya kesadaran masyarakat sekolah tentang gaya hidup sehat," pungkasnya.


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar