Mubes LAM Tahun 2022 Resmi Dibuka, Gubernur Kepri Harap Hasilkan Keputusan yang Tepat

Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad dalam pembukaan mubes LAM Kepri Aula Wan Seri Beni Kantor Gubernur Kepulauan Riau, Dompak, Ahad (30/10) (sumber foto: Diskominfo Kepri)

 


SIBERONE.COM - Musyawarah Besar (Mubes) IV Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau Tahun 2022 dengan tema 'Menjulang Adat Menjaga Marwah' resmi dibuka, ditandai dengan penabuhan kompang.

Pembukaan secara resmi dilakukan oleh Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad bertempat di Aula Wan Seri Beni Kantor Gubernur Kepulauan Riau, Dompak, Ahad (30/10).

"Dengan mengucapkan 'Bismillahirrahmanirrahim', Musyawarah Besar ke- IV Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau tahun 2022, secara resmi saya nyatakan dibuka" ucap Gubernur Ansar.

Mubes IV LAM Kepri Tahun 2022 diselenggarakan dengan tujuan menyampaikan pertanggungjawaban Kepengurusan LAM Kepri masa khidmat 2017-2022 serta membahas perubahan Anggaran Dasar (AD) / Anggaran Rumah Tangga (ART) LAM Kepri.

Kemudian menyusun program kerja masa khidmat 2022-2027, serta pemilihan Ketua Umum dan Pembentukan Kepengurusan LAM Kepri masa khidmat 2022-2027. Mubes sendiri dilaksanakan selama dua hari yakni Sabtu, 29 Oktober 2022 hingga Ahad, 30 Oktober 2022.

"Saya berharap dengan dilaksanakannya Mubes ke-IV LAM Kepri ini menghasilkan keputusan-keputusan yang dapat menjadi pemantik dalam penyuksesan penyelenggaraan pembangunan Kepulauan Riau berlandaskan adat dan budaya melayu," harap Gubernur Ansar.

Dengan menjadikan Kepulauan Riau yang makmur, Pemprov Kepri terus mengupayakan pembangunan aktivitas masyarakat dengan tetap mendukung nilai nilai agama dan budaya ditengah-tengah pengaruh global.

"Pemprov Kepri menjawab tantangan ini dengan menancapkannya ke dalam visi dan misi yaitu 'Mewujudkan Kepulauan Riau yang Makmur, berdaya saing dan berbudaya'. Dimana Pemprov Kepri ingin menyelaraskan penyelenggaraan pemerintahan, kegiatan pembangunan serta aktivitas masyarakatnya dengan berlandaskan nilai-nilai agama, budaya melayu dan tak lupa juga kepada budaya nasional," kata Gubernur.

Banyak hal yang telah dilakukan oleh Pemprov sebagai bentuk perhatian khusus terhadap LAM Kepri diantaranya 
mengesahkan Perda Nomor 1 tahun 2014 tentang Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau. 

Kemudian membangun Gedung LAM Kepri yang merupakan salah satu bentuk komitmen Pemprov dalam menunjukkan eksistensi LAM serta mempertegas bahwa Provinsi Kepri sebagai provinsi melayu sehingga menjadikan Gedung LAM sebagai simbol/ ikon yang nantinya dapat menjadi salah satu rujukan dalam pariwisata Kepri," paparnya.

Sementara itu, Ketua Umum LAM Kepri, Dato' Seri Setia Utama Abdul Razak menyebut, Gedung LAM merupakan simbol kehormatan Lembaga Adat Melayu. Untuk itu, ia sangat berterimakasih kepada Gubernur Kepri dan LAM Kepri setelah bertahun-tahun pembangunan Gedung LAM Kepri diusulkan akhirnya dapat terwujud di bawah kepemimpinan Gubernur Ansar.

"Dimana Gedung ini sangat penting, karena bukan hanya sebagai simbol kehormatan Lembaga Adat Melayu, namun juga menjadi simbol tempat bernaungnya masyarakat Melayu dan suku bangsa lainnya di bawah payung LAM seperti yang telah diamanatkan dalam Perda Nomor 1 tahun 2014" ucap Dato' Razak.

 

 

Wartawan: Asy


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar