DPKP Inhil Gelar Bimbingan Teknis Optimalisasi Tanggap Darurat Non Kebakaran

DPKP Inhil Gelar Bimbingan Teknis Optimalisasi Tanggap Darurat Non Kebakaran di Aula Lantai 5 Kantor Bupati Inhil, Kamis (27/10/2022). (sumber foto: Suriyadi)

 


SIBERONE.COM - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) kabupaten Inhil menggelar Bimbingan teknis perlindungan dan pencegahan konflik antara manusia dan satwa liar di kabupaten Inhil, Kamis (27/10/22).

Penyelenggaraan yang diadakan di Aula Lantai 5 Kantor Bupati Inhil ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Optimalisasi Tanggap Darurat Non Kebakaran melalui program "TAS TIARA" (Komunitas Tindakan Antisipasi Satwa Liar) yang dilaksanakan pada 28 September 2022 lalu.

Pelaksanaan diikuti Kepala BKSDA Provinsi Riau, Kepala BKSDA bidang wilayah I Rengat Kabupaten Inhu, Kepala Dinas DLHK Kabupaten Inhil, kepala dinas Sosial, Keban BPBD Inhil, dan tokoh masyarakat dari 6 desa yaitu desa Sialang Panjang, Takulai Bugis, Sungai Ara, Sungai Piyai, Pulau Indah.

Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan pada bimbingan teknis tersebut antara lain,

1. Bimbingan Teknis Perlindungan dan Pencegahan Konflik antara Manusia dan Satwa Liar di Kabupaten Indragiri Hilir;

2. Serah Terima Satwa Liar (Buaya) Antara Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Indragiri Hilir dengan BBKSDA Prov. Riau di Lingkungan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Indragiri Hilir; dan 

3. Demonstrasi Mengatasi Konflik antara Manusia dan Satwa Liar di Lingkungan Dinas Pemadam Kebakaran dan penyelamatan Kabupaten Indragiri Hilir.

Kepala DPKP Inhil Drs H Eddiwan yang diwakili Muhamad Ridwan kepala bidang penyelamatan dan penanganan kebakaran DPKP Inhil berharap penyelenggaraan kegiatan tersebut dapat bermanfaat dan diterapkan pada masalah antara manusia dan satwa liar


"Semoga penyelenggaraan ini berjalan lancar dan peserta dapat memahami materi yang disampaikan oleh narasumber agar kedepannya permasalahan konflik antara manusia dan satwa liar dapat benar-benar teratasi," katanya.

Sementara itu, wakil Bupati Inhil H. Samsudin Uty mengatakan bahwa konflik antara manusia dan satuan liar yang terjadi cenderung meningkat akhir-akhir ini. Untuk itu, Konflik manusia dan satwa liar merupakan permasalahan kompleks karena bukan hanya berhubungan dengan keselamatan manusia tetapi juga satwa itu sendiri. Konflik yang terjadi seharusnya mendorong pemerintah dan para pihak terkait lebih bijaksana dalam memahami kehidupan satwa liar sehingga tindakan penanganan dan pencegahan dapat lebih optimal berdasarkan akar permasalahan konflik tersebut.

"Oleh karena itu pentingnya bimbingan teknis ini maka saya meminta kepada para peserta agar dapat mengikuti bintek ini dengan sebaik-baiknya. Semoga dengan adanya bintek ini akan mampu menjawab berbagai persoalan masyarakat terhadap konflik antara manusia dan satwa liar serta memberikan pelayanan dengan berorientasi pada pelayanan dasar yakni percepatan mutu pelayanan sesuai standar pelayanan minimal," imbuhnya.

Perlu di ketahui kasus tanggap darurat non kebakaran data perbandingan tahun 2021 terjadi 112 kasus dan konflik manusia dan satwa liar (buaya) tahun 2021 5 kasus. Di tahun 2022 sampai bulan september 151 kasus, 6 kasus konflik manusia dan satwa liar (buaya),  dan ini tidak menutup kemungkinan akan bertambah. Terjadinya peningkatan signifikan evaluasi dan Penyelamatan yang dilakukan DPKP Inhil. Dari grafik perbandingan evaluasi dan Penyelamatan yang sudah dilakukan dari tahun 2021 - bulan September 2022 25,83%.


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar