SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru Gelar Workshop Aktualisasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila

SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru menggelar Workshop Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Sabtu (22/10/2022).(foto siberone.com/Royan)

 


SIBERONE.COM - SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru yang dipercaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI sebagai SMK Pusat Keunggulan (PK) kembali menggelar Workshop dengan tema "Aktualisasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila”, Sabtu (22/10/2022) di ruang workshop sekolah.

Kegiatan yang diikuti 70 pendidik dan tenaga kependidikan SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru serta 6 sekolah imbasan di Pekanbaru itu dibuka langsung oleh Kepala SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru, Paiman Sanen SAg MPdI dan menghadirkan langsung pemateri dari Tim Pengembang Kurikulum Kemendikbud Ristek RI, Untung Supriyadi MPd.

Kepala SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru, Paiman Sanen SAg MPd menjelaskan bahwa workshop ini sejalan dengan program Kemendikbud Ristek RI pada kurikulum Merdeka Belajar, yakni mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Untuk itu, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berkarakter merupakan program prioritas nasional. Dimana SDM di Indonesia harus berlandaskan Pancasila.

"Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmuu yang bertujuan untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Adanya pembelajaran P5 dalam Kurikulum Merdeka menjadi hal baru bagi pendidik dan peserta didik. Pembelajaran tersebut juga berkaitan dengan budaya kerja," ujar Paiman.

Dijabarkan Paiman, mata pelajaran umum harus relate terhadap keahliannya. Jangan sampai mata pelajaran umum membebani peserta didik. Guru normatif harus bisa menyesuaikan keahlian anak sesuai dengan jurusannya. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah solusi, kegiatan tersebut dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan anak dan sesuai dengan budaya sekolah.

"Pertanggungjawaban SMK PK tidak hanya berhenti di lulusan 100 persen setiap tahunnya, tapi bagamana lulusan itu dapat diserap oleh perusahaan. Sekolah juga harus tahu para lulusan kerja dimana dengan gaji berapa pula. Sekolah harus menghantarkan anak lulus dengan kebahagiaan," paparnya.

Tak hanya itu, lanjut Paiman, pada Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila, akan mengiplementasikan pembelajaran yang lebih menekankan pada pendidikan budi pekerti, budi pekerti in action, pendidikan karakter bangsa serta pendidikan berbasis budaya kerja.

"Workshop Aktualisasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila diadakan juga merupakan upaya sekolah menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter sesuai profil pelajar pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)," terang Paiman.

Paiman menyebutkan, Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila lebih mendominasi nantinya pada karakter. Tentunya karakter ini berkait sekali dengan attitude. Di sisi lain, pendidikan di SMK juga lebih banyak membincangkan pada soft skill. Perkembangan teknologi yang begitu bergerak cepat tentunya harus diimbangi dengan penggunaan teknologi secara bijak.

"Kesiapan sekolah dalam melahirkan SDM lulusan yang handal dengan perkembangan teknologi yang berkembang pesat tentunya tidak lepas harus beriring dengan tetap pada konsistensi mengedepankan karakter, attitude dan moral yang itu sebagai landasan sebagai manusia sosial, baik sosial budaya, sosial interaksi maupun sosial dalam dunia kerja nantinya. Dengan pelaksanaan workshop ini diharapkan para guru juga bisa lebih memahami secara mendalam tentang implementasi pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja," beber Paiman.(yan)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar