SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru Gelar Workshop Penerapan Sekolah Bebas Perundungan

SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru menggelar Workshop Penerapan Sekolah Bebas Perundungan, Rabu (19/10/2022) siang di ruang workshop sekolah.(foto siberone.com)

 

SIBERONE.COM - Dalam mendukung program pemerintah dalam mencegah praktik perundungan di sekolah melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Sekolah, SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru menggelar Workshop Penerapan Sekolah Bebas Perundungan (Bullying), Rabu (19/10/2022) di ruang workshop SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru.

Workshop yang diikuti 70 orang guru dan tenaga kependidikan itu merupakan bagian dari rangkaian pendampingan SMK Pusat Keunggulan. Dalam giat tersebut, SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru mendatangkan dosen UIN Suska Riau, Dr Deucew Berlian Purnama MPsI sebagai pemateri.

Kepala SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru, Paiman Sanen SAg MPdI menjelaskan, program SMK Pusat Keunggulan merupakan program pengembangan kompetensi keahlian untuk meningkatkan kualitas dan kinerja sekolah melalui kerja sama dan link and match dengan dunia usaha dan industry (DU/DI) yang nantinya juga berfungsi sebagai sekolah penggerak dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya. Salah satu program SMK Pusat Keunggulan lanjutan yang dijalankan oleh SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru adalah Sekolah Bebas Perundungan.

"Wprkshop ini bertujuan agar pelaksanaan pembelajar di sekolah bebas dari perundungan (bullying). Karena pengaruh dari perundungan atau bullying akan berdampak pada anak didik, yakni korban kerap menyendiri, tidak semangat beraktivitas, hilangnya kepercayaan diri, malas sekolah hingga menurunnya prestasi akademik," ujar Paiman.

Diakui Paiman, perundungan atau bullying bisa terjadi dimana saja dan kepada siapa saja, termasuk di lingkungan sekolah. Dari sinilah peran guru sangat diperlukan, terutama dalam menangani bullying di sekolah.

"Sekolah berharap workshop yang dilaksanakan memberikan manfaat dan kesadaran bagi warga sekolah untuk selalu menjujung tinggi sikap sopan santun dan menghargai sesama. Dengan adanya kolaborasi semua pihak, baik itu guru, siswa maupun manajemen sekolah, dapat menghapuskan tindakan perundungan lingkungan mana pun, baik itu di sekolah maupun di masyarakat. Mari wujudkan sekolah yang bersih dari perundungan dan segala bentuk kekerasan," ucap Paiman.

Tak hanya itu, Paiman juga berharap, sekolah dapat menerapkan bebas dari praktik perundungan di lingkungan sekolah. Sehingga terciptanya proses pembelajaran yang nyaman, aman, siswa bisa melaksanakan proses pembelajaran dengan baik dan mampu mewujudkan sekolah dengan pembelajaran paradigma baru.

"SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru ingin menciptakan nuansa sekolah bebas dari budaya bully dan tercipta budaya ramah anak. Selain dibekali skill dan ilmu pengetahuan sesuai jurusan, para siswa SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru juga dibekali dengan akhlak dan karakter yang baik pula. Sehingga, para siswa dapat menjadi fasilitator dan agen perubahan yang bisa meminimalisir dan mencegah perundungan, tidak saja di lingkungan sekolah tapi juga di lingkungan bermasyarakat," tutur Paiman.(yan)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar