Kampanye di Inhu, Wardan Tegaskan Komitmen Nawaitu Entaskan Pengangguran
Gajahmada Analitika: Survei Elektabilitas Ferryandi-Dani Tertinggi
Rahma-Rizha Temuai Pedagang Kaki Lima, Toko dan Supir Angkot
Tak Permasalahkan Kenaikan BBM, Pamikat Temanggung Inginkan dengan Program yang Tepat
SIBERONE.COM - Paguyuban Awak Mikro Kabupaten Temanggung (Pamikat) menyampaikan aspirasi agar subsidi bahan bakar minyak (BBM) diterapkan ke masyarakat dengan program yang tepat.
Pengurangan komponen subsidi pada BBM memang dirasa berdampak bagi para pelaku transportasi seperti Pamikat, namun mereka tidak mempermasalahkan jika pemerintah mengambil kebijakan pengalihan subsidi ke program pendidikan dan sosial yang berdampak positif ke masyarakat.
"Kami para anggota Pamikat sepakat, pengalihan subsidi agar dijabarkan lebih baik ke masyarakat golongan bawah seperti kami. Kalau kami amati, memang rata-rata yang menikmati subsidi BBM selama ini adalah justru golongan atas," ujar Agus Suratminto, Koordinator Pamikat Kecamatan Kranggan saat audiensi dengan Komunitas Mak Ganjar di Sekretariat Pamikat Kranggan, Desa Sanggrahan, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Rabu (7/9) semalam.
Agus Suratminto bersama 200an anggotanya menginginkan masalah di masyarakat pasca kenaikan harga BBM disikapi dengan bijak oleh pemerintah.
"Kami berharap sekali kepada pemerintah, khususnya Pak Ganjar Pranowo, selaku Gubernur Jawa Tengah untuk menerapkan program pengalihan subsidi dengan lebih baik. Apalagi sosok Pak Ganjar dinilai bisa nguwongke masyarakat kecil, sehingga harapan kami beliau mampu mendengar aspirasi para awak angkutan ini," cetus Agus.
Sejalan dengan aspirasi yang disampaikan oleh anggota Pamikat, Koordinator Mak Ganjar Kabupaten Temanggung, Musa Asrori menegaskan bahwa apa yang dirasakan anggota Pamikat, juga dirasakan oleh masyarakat yang lain.
"Tentunya keinginan warga Jateng ini akan ditampung dan disikapi oleh Pak Ganjar," tandasnya.
Komunitas Mak Ganjar sangat berterimakasih bisa mendapatkan banyak masukan dari masyarakat kalangan bawah.
"Kita ini hidup di Indonesia yang majemuk dan ber-Bhineka Tunggal Ika. Jadi semua adalah sedulur kabeh, tidak akan dibeda-bedakan perlakuannya oleh negara. Kami mohon ada masukan lain tentang problem di masyarakat, yang nantinya dapat dicarikan solusinya," ujar Musa.
Wartawan: Sholikin
Berita Lainnya
FKPMR dan PPMR Tolak Pencalonan M Nasir, Tokoh Muda Riau: Pembunuhan Terhadap Kandidat dengan Tuduhan Tak Berdalih
Kunci Membangun Hubungan yang Sehat dan Harmonis dalam Keluarga
Sudah Bukan Hal Tabu, Ketua MPC Pemuda Pancasila Pekanbaru Ajak Elemen Masyarakat Tanggulangi Banjir
Soal PPKM Darurat dan Dampak Terhadap Ekonomi dan Stabilitas Nasional, Ketua LQ Indonesia Angkat Bicara
Peringati Nuzulul Qur'an, Batalyon Mandala Yudha Gelar Lomba untuk Prajurit dan Anak-anak
Rela Tinggal di Tempat Terpencil dan Tertinggal, Mengayomi Masyarakat Demi Tugas Kepolisian
Kejari Inhil Tanggapi Pernyataan Fokus Ornop
Hasanuddin: Baru Hearing Sudah 100 Orang, Jangan Sampai Ada Desakan Turun Demo
Pasca Rampok di Laut, Edi Sindrang: Pelabuhan di Inhil Selayaknya Gunakan CCTV dan Data e-KTP
Apa Itu Playing Victim? Berikut Penjelasan, Ciri-ciri dan Cara Menghadapinya
Kritik Soal Pj Gubernur, Guru Besar UIN Demokrasi Kita Makin Cacat
Humas Polri sebagai Leading Sektor Pemberitaan dalam Manajemen Media Oleh : Kang Iqbal Asik