Langka dan Harga Naik, Diduga BBM Oplosan Beredar di Inhil

Ilustrasi penjualan BBM eceran (sumber foto: Suara.com)

 


SIBERONE.COM - Diduga Bahan Bakar Minyak (BBM) oplosan mulai beredar di wilayah yang berjuluk negeri seribu parit. Beredarnya minyak oplosan ini diperkirakan dampak dari langka dan tingginya harga BBM.

Pengguna akun Facebook dengan nama @Mustika Rina menceritakan pengalaman tak mengenakan usai mengisi BBM yang diduga oplosan tersebut di halaman akun facebooknya.

"Bahaya minyak oplosan
- motor jadi Heng
- gas tidak terkontrol
- pengguna motor gugur(sakit awak ku)
Semoga pengalaman ini menjadi kehati2 an kawan2 lainnya,,, jng sampai celaka akibat minyak oplosan,,, waspada beli minyak
@ini efek susah cari minyak di inhil," tulis Rina.

Rina menyebutkan ia bersama 2 temannya membeli BBM yang diduga oplosan, namun karena berbeda tempat pengisian, jadi sulit untuk menganalisis dimana letak pasti pengecer BBM oplosan tersebut.

"Kawan saya kena juga, saya jatuh hari ini, sedangkan 1 teman saya jatuh kemarin. Untuk tau pasti dimana pengecer BBM yang diduga oplosan ini agak susah, karena ada 3 tempat pengisian yang berbeda," jelasnya saat dikonfirmasi melalu pesan messenger, Selasa (6/9/2022).

"Suami mengisi di eceran, karena di tembilahan dimana-mana minyak tidak ada," lanjut Rina.

Ia mengaku kesal, pasalnya akibat dari minyak oplosan tersebut, ia harus menguras habis BBM di tangki dan mencuci kabulator motor.

"Karena minyaknya oplosan harus buang seluruh minyak dan cuci kabulator baru mesin bisa sehat lagi," keluh Rina.

Rina menjelaskan efek dari BBM oplosan tersebut membuat kendaraan motor roda dua menjadi tidak normal, dimana gas kendaran tidak terkontrol.

"Sebelumnya motornya normal, namun saat bawa jalan tiba-tiba gas tidak stabil, pas nikung yang paling bahaya karena gasnya tak terkontrol disitu lah motor tumbang dan pengendara dijamin jatuh. Kalau di jalan besar efek saat gas tidak terkontrol ya kalau tidak nabrak motor, ya manusia, yang lebih menakutkan lagi tertabrak mobil," sebutnya.

 

 

wartawan: Ema


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar