Tinjau PT MPN Tualang, Gubri Sebut Porang Berpotensi Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution saat me­ninjau pabrik porang PT MPN di Kecamatan Tualang (sumber foto: Riaupos.co)

 

 

SIBERONE.COM - Wakil Gubernur (Wagub) Riau H Edy Natar Nasution meninjau PT Mitra Porang Nusantara (MPN) yang merupakan pabrik porang di Kampung Pinang Sebatang Barat, Kecamatan Tualang, Jumat (19/8).

Wagub menyebut, tanaman porang di Riau mempunyai peluang sangat besar, karena Riau memiliki lahan tidur, maupun lahan tumpang sari khususnya perkebunan replanting kelapa sawit sangat luas untuk ditanami porang.

"Tanaman porang merupakan komoditas pertanian yang sangat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan potensi meningkatkan kesejahteraan petani, mengingat porang sudah menjadi kebutuhan internasional," ujarnya.

Hadir pada peninjauan tersebut Bupati Inhil HM Wardan merupakan Ketua HKTI Riau, Sekda Kampar Yusri sebagai Ketua KTNA Riau, mantan Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau Syahfalefi, Kepala Balai Karatina Pertanian kelas 1 Pekanbaru Almen MT Simarmata dan lainnya.

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan SK Menteri Pertanian tentang Instalasi Karantina Tumbuhan, Izin Rumah Kemas dan Register Lahan Porang oleh Wagub Riau bersama Balai Karantina Pertanian, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Riau kepada PT Mitra Porang Nusantara.

Edy Natar mengatakan, tanaman porang mulai dikembangkan di Riau sekitar dua tahun lalu oleh penggiat tanaman porang nasional yang ada di Riau dan saat ini luasnya baru mencapai 103 hektare dengan 13 sertifikat administrasi lahan porang yang telah diterbitkan oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Riau.

Menurutnya, dengan peluang sangat besar, porang di Riau, inilah yang menjadikan strategis dibangunnya pabrik porang oleh PT MPN di Siak dengan kapasitas produksi yang cukup besar.

Saat ini sebut Edy Natar, pasokan tanaman porang dari daerah Riau sendiri hanya sekitar 15 persen, sisanya itu masih mengambil dari luar. Artinya, peluang ini besar sebenarnya, jangan sampai nanti semangat masyarakat menanam tinggi, karena berluang besar akhirnya terjadi kebanjiran di dalam 2-3 tahun ke depan, hingga tidak mampu perusahaan menampung porang, karena akan mempengaruhi petani.

Direktur PT MPN Ryan Audwinto mengatakan, untuk saat ini pembangunan pabrik berada di Siak dan pihak perusahaan mengutamakan pasokan dari kabupaten yang ada di Riau. Kalau porang dirasakan kurang baru diambil dari provinsi tetangga seperti Sumatera Utara, Lampung, Sumatera Barat dan daerah lainnya.

"Kami akan terus berjuang tanpa melupakan kerja keras petani khususnya petani porang di Sumatera, di Provinsi Riau. Kami mengajak agar masyarakat untuk menanam porang karena hasil tanaman porang ini sumber pangan masa depan dan potensi untuk menunjang ekonomi masyarakat," katanya.

 


Sumber: Riaupos.co


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar