Kunjungi Laperru Klas IIA Pekanbaru, Stafsus dan Kakanwil Menkumham Terpukau Penampilan WBP LPP

Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM Bidang Transformasi Digital, Fajar B.S Lase yang didampingi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau Mhd. Jahari Sitepu, kunjungi laperru Klas IIA Pekanbaru (sumber foto: Humas Kanwil Kemenkumham)

 


SIBERONE.COM – Rangkaian kunjungan Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM Bidang Transformasi Digital, Fajar B.S Lase yang didampingi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau Mhd. Jahari Sitepu, Kepala Divisi Pemasyarakatan Mulyadi beserta Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di sekitar Kota Pekanbaru akhirnya sampai juga ke Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (Laperru) Kelas IIA Pekanbaru pada (10/8).

Kedatangan Fajar Lase disambut dengan tari persembahan yang diperagakan warga binaan. Pelatihnya pun sudah ahli tari, tak lain tak bukan merupakan petugas lapas yang membina WBP LPP. Tari persembahan yang merupakan tarian penyambutan tamu terhormat dengan menyuguhkan tepak sirih ini, juga mengenakan Tanjak khas Melayu ke kepala Fajar Lase dan Jahari Sitepu. Yang lagi membanggakan, Tanjak ternyata juga hasil karya WBP disana.

Diawali penampilan yel-yel yang menggelorakan semangat para warga binaan dalam mengikuti program pembinaan, Fajar Lase kemudian disuguhkan dengan penampilan Marching Band Bahana Cantika Laperru yang beranggotakan 60 orang dan dibentuk pada 2 Juni 2020 lalu.

“Kegiatan Drumband ini terbukti dapat melatih kerjasama dan kekompakan serta melatih karakter pribadi yang disiplin. Drumband Bahana Cantika Laperru ini kerap tampil pada berbagai acara yang diadakan Laperru sehingga mampu menumbuhkan kembali rasa percaya diri warga binaan sebagai individu yang bermasyarakat,” ujar Desi Andriani, Kepala Lapas Perempuan Pekanbaru.

Selain penampilan marching band, warga binaan juga menampilkan berbagai atraksi kesenian lainnya seperti cheerleader, band akustik yang membawakan lagu “rindu mama” yang merupakan lagu garapan Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Ema Pansi Tarigan, fashion show yang memperagakan hasil desain dan produksi warga binaan, pembacaan puisi “sekolah tanpa ijazah”, paduan suara yang menyanyikan lagu “portir masih terbuka” yang mengisahkan tentang hidup di dalam penjara, tarian daerah, dan teater drama “tersentak” yang berisi pesan untuk selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Tadi saya sempat bertanya kepada Ibu Kalapas, saat ini kita berada di Citayam Fashion Week atau berada di LPP Pekanbaru. Saya sangat terpukau dengan segala penampilan yang disuguhkan oleh warga binaan hasil program pembinaan jajaran LPP Pekanbaru mulai dari marching band, fashion show, hingga teater drama. Ini adalah bukti meskipun berada di balik jeruji namun tidak menghentikan kreatifitas dan inovasi. Sangat Mempesona” ujar Fajar Lase sambil tersenyum khasnya.

Komentar motivasi juga terlontar dari sang Kakanwil Riau. “Seperti judul puisi yang ditampilkan oleh warga binaan tadi yang berjudul Sekolah Tanpa Ijazah, masa hukuman yang dijalani warga binaan itu harus dilalui dengan berbagai program pembinaan dan keterampilan agar ketika nanti kembali ke tengah masyarakat dapat berubah menjadi peribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Jadi jiwa seni yang ada pada warga binaan harus diasah menjadi berbagai macam karya,” ujar Jahari Sitepu.

Fajar Lase kemudian menutup kunjungannya dengan menyanyi bersama warga binaan. Tidak tanggung-tanggung Fajar Lase menyumbangkan suara emasnya dengan menyanyikan lagu Marcel yang berjudul Takkan Terganti dan Iwan Fals & Rafika Duri yang berjudul Kemesraan.

 

 

Wartawan: A-R


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar