BPJAMSOSTEK Pekanbaru Kota Ajak Perusahaan Lindungi Orang yang Disayang
Pemenang Lomba Inovasi TTG Ikut Semarakkan Jambore PKK Kota Tanjungpinang
Bawaslu Inhil Akan Lakukan Tahapan Rekrutmen Panwascam Pilkada 2024
DPD PAN Pekanbaru Gelar Silaturrahmi Politik Bersama DPC Demokrat Pekanbaru
Atasi Wabah Hewan Ternak, Kementan Mulai Produksi Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku
SIBERONE.COM - Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Kementerian Pertanian (Kementan) mulai memproduksi vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk mengatasi wabah pada hewan ternak.
"Saya tadi menyaksikan sendiri saat ini proses pengembangan produksi vaksin PMK sedang berlangsung sejak Bapak Menteri menginstrusikan Pusvetma memproduksi kembali vaksin PMK," kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri dalam keterangan tertulis yang dikutip dari Antara, Sabtu (28/5).
Kuntoro mengungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menginstruksikan langsung kepada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan agar Pusvetma segera memproduksi vaksin setelah munculnya kasus PMK di Jawa Timur pada akhir April lalu.
Upaya vaksinasi yang efektif, tindakan pengendalian yang ketat, sistematis dan berkelanjutan telah terbukti memberantas PMK di sebagian besar negara yang terjangkit.
Dengan vaksin PMK, ia berharap Indonesia bisa segera dapat disembuhkan dan kembali menjadi negara bebas PMK.
Indonesia mampu memproduksi vaksin PMK sejak 1952 dan melakukan program vaksinasi massal sejak tahun 1964. Kemudian, pada 1986, Indonesia sudah bebas dari PMK yang diakui di lingkungan ASEAN sejak 1987, dan diakui secara internasional oleh organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office International des Epizooties-OIE) pada 1990.
Pada keterangan resmi yang sama, Kepala Pusvetma Kementan Edy Budi Susila menjelaskan proses pengembangan produksi vaksin PMK oleh Pusvetma telah berlangsung sejak Syahrul menginstruksikan diproduksinya kembali vaksin PMK.
Saat ini, proses produksi vaksin sudah memasuki tahap purifikasi isolate dan fase keenam.
"Proses pembuatan vaksin PMK ini dengan menggunakan teknologi tissue culture dengan sel BKH 21. Vaksin bersifat inaktif dan diformulasikan dengan adjuvant," katanya.
Edy menjelaskan pengembangan produksi vaksin PMK ini memerlukan proses karena Pusvetma sebelumnya tidak memproduksi vaksin penyakit tersebut sejak Indonesia dinyatakan bebas PMK tanpa vaksinasi oleh OIE pada 1990.
Sumber: CNN Indonesia
Berita Lainnya
Antisipasi C-19, Anggota Koramil 02/TM Sertu P Siregar Himbau Warga Taati Protokol kesehatan
Atasi ODGJ, Pemerintah Kecamatan Tanah Merah Luncurkan Inovasi BESUNG MI-SERAGA
Hari Ini, Polres Kep Seribu dan Jajaran Serentak Bagikan 2300 Masker Medis Gratis ke Warga
KBT, Warakawuri dan Purnawirawan TNI-Polri Terima Vaksinasi Covid-19
IDAI Himbau Masyarakat Berhati-hati Sikapi Hepatitis Akut Pada Anak
Cegah Penyebaran COVID-19, Sertu Jonni Pasaribu Laksanakan Himbauan Protokol Kesehatan di Sungai Guntung
Anggota Koramil 02/TM Serda AH Kumbara Giat Himbauan Protokol kesehatan, Antisipasi C-19
Gubernur Kepri Lakukan Peletakan Batu Pertama Rumah Sakit Pembantu TNI AD
3 Calon Wisatawan Akan ke Pulau Seribu Gagal Berangkat Setelah Hasil Swab Antigen Positif
BPJS Ketenagakerjaan Pastikan Korban Kecelakaan Cibubur Dapatkan Pelayanan yang Optimal
Kabar Gembira, RSUD Puri Husada Tembilahan Lakukan Operasi Bibir Sumbing Gratis, Ini Syaratnya
Serda Edili Zalukhu Babinsa Koramil 06/KTM, Ajak Warga Tingkatkan Protkes dan Ikuti Vaksin