Antrian Panjang Berburu BBM Subsidi Terjadi di SPBU Karimun

Antrean panjang berburu Solar di Karimun (sumber foto: Jurnal Terkini)

 


SIBERONE.COM - Antrian panjang kendaraan berburu BBM subsidi jenis solar kembali terjadi di SPBU Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.

Salah satu SPBU yang terjadi antrian panjang adalah SPBU Poros Tebing, antrian kendaraan seperti truk terpantau mengular hingga sekolah TK-SD Maitreyawira, Rabu (25/5/2022).

Antrian tersebut diketahui sudah terjadi dalam dua minggu belakangan, para sopir truk harus mengantre berjam-jam demi mendapatkan bahan bakar berwarna kuning dan coklat tersebut.

“Sudah dua minggu seperti ini, kami harus antri dari pagi baru bisa mendapat Solar,” ujar Hendrik salah seorang sopir truk.

Terjadinya antrean panjang tersebut diketahui karena terbatasnya kuota BBM Solar Subsidi dari Pertamina untuk Kabupaten Karimun.

Sementara aktivitas kendaraan truk khususnya pengangkut tanah terus meningkat sejalan dengan ekonomi Karimun yang kembali menggeliat ditengah pandemi Covid-19.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang (Kabid) ESDM di Dinas Perdagangan, Koperasi, UMKM dan ESDM Kabupaten Karimun, Vandarones Purba.

“Kuota BBM Solar Subsidi di Karimun terbatas, sementara kebutuhan masyarakat kini terus meningkat sejalan dengan perekonomian yang kembali menggeliat,” ujar Vandarones, Kamis (26/5/2022).

Vandarones mencontohkan kondisi kuota BBM Solar Subsidi di dua SPBU yang ada di Karimun yakni SPBU Poros dan SPBU Sei Raya.

Dimana, kuota BBM Solar Subsidi dari Pertamina di SPBU Poros hanya 40 kilo liter sekali datang dan 10 kilo liter di SPBU Sei Raya untuk sebulan.

“Kuota Solar Subsidi saat ini sebenarnya cukup untuk tahun lalu, sementara tahun ini menjadi tidak cukup karrena kebutuhan masyarakat yang meningkat,” katanya.

Meski begitu, Vandrones memastikan Pemerintah Kabupaten Karimun telah mengambil langkah dengan mengajukan penambahan kuota BBM Solar Subsidi ke Pertamina.

“Kita sudah ajukan penambahan kuota BBM Solar Subsidi, kita sedang menunggu karena memang Pertamina yang akan mengatur jumlahnya,” ucap Vandarones. 

 

Sumber: Jurnal Terkini


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar