HM Wardana Berharap, Kerja Optimal Demi Meminimalisir Jumlah Anak Stunting di Inhil


SIBERONE.COM – Bupati Indragiri Hilir, Drs HM Wardan MP memimpin Rapat Koordinasi (Rakoor) tentang Penanganan Stunting di Kabupaten Inhil, Kamis (21/1/2021).

Bertempat di Aula Bappeda Kabupaten Inhil, turut hadir Ketua TP-PKK Inhil Hj Zulaikhah Wardan SSos ME, Sekda Inhil Drs H Afrizal MP, Asisten Administrasi Umum, para Staf Ahli, Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Inhil, serta Camat se-Kabupaten Inhil.

Rakoor ini diawali dengan ekspos mengenai Pencegahan dan Penanggulangan Stunting oleh Kepala Bappeda Kabupaten Inhil, H Mukhtar T. Dirinya menjelaskan pengertian stunting, dan pravelensi stunting.

"Prevalensi stunting adalah jumlah kasus anak kerdil yang terjadi, biasa dihitung berdasarkan prosentase. Dan konvergensi adalah keadaan atau kondisi yang ingin dituju untuk menanggulangi stunting," ujarnya.

Lokasi Fokus (lokus) penanganan stunting di Riau dimulai pada tahun 2018 di Kabupaten Rokan Hulu, tahun 2019 di Kabupaten Rokan Hulu dan Kampar. Kemudian Tahun 2020, 5 Kabupaten dipilih menjadi lokus penanganan stunting yaitu Rokan Hulu, Kampar, Rekam Hilir, Kepulauan Meranti, dan Pelalawan.

Untuk tahun 2021, 10 Kabupaten/ Kota di Riau ditetapkan sebagai lokus penanganan stunting, yaitu Rokan Hulu, Kampar, Rekam Hilir, Kepulauan Meranti, Pelalawan, Pekanbaru, Bengkalis, Inhu, Inhil, dan Siak.

WHO menargetkan prevalensi stunting dunia kurang dari 20%. Prevalensi stunting Nasional tahun 2019 sebanyak 27,69%. Target penurunan stunting Nasional adalah 3% pertahun, dan target RPJMN tahun 2024 diharapkan mencapai 14%.

Sementara itu, prevalensi stunting Provinsi Riau tahun 2018 sebesar 27,45%. Target RPJMD Provinsi Riau tahun 2024 adalah 18% pertahun dengan rata-rata penurunan 2%.

Data stunting di Inhil saat dilakukan penimbangan pertama kali pada tahun 2019 tercatat sebanyak 2.021 balita stunting dari 11.017 jumlah balita yang ditimbang. Selanjutnya bulan Februari 2020, tercatat 2.274 balita stunting dari 34.526 jumlah balita yang ditimbang. Dan bulan Agustus 2020, tercatat 1.353 balita stunting dari 33.824 balita yang ditimbang.

Siklus pelaksanaan aksi konvergensi:
1. Analisa situasi
2. Rencana kegiatan
3. Rembuk stunting
4. Peraturan Bupati/ Walikota tentang peran desa
5. Pembinaan SDM
6. Sistem manajemen data
7. Pengukuran dan publikasi stunting
8. Review kinerja tahunan

Rakoor ini juga diisi dengan ekspos dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Budi Pamungkas terkait Peraturan Bupati tentang Pencegahan dan Penanggulangan Stunting.

Sebagai pengantar sambutannya, Bupati berharap agar tim penanggulangan stunting di Inhil bekerja dengan sungguh-sungguh demi meminimalisir jumlah anak stunting di Inhil.

"Stunting ini program prioritas Nasional, selaku pimpinan saya memerintahkan kepada kita semua terutama yang sudah masuk SK, agar serius melakukan penanggulangan stunting di Indragiri Hilir. 8 aksi tersebut harus dijadikan pedoman dalam melaksanakan penanggulangan stunting sesuai jadwalnya. Jadi jangan lengah, sudah jelas sekali siklusnya di dalam 8 aksi konvergensi itu," urai Pemimpin Negeri Hamparan Kelapa Dunia ini.

Dirinya juga menginstruksikan agar membuat target prevalensi stunting Kabupaten Inhil, untuk mendukung keberhasilan Provinsi Riau dalam mencapai target prevalensi stunting.

"Kalau Provinsi 18% kita buat di bawah 18%. Karena keberhasilan Provinsi tergantung pada kabupatennya. Nanti pada revisi RPJMD kita masukkan stunting ini," titahnya.

Para Camat yang daerahnya menjadi lokus stunting, diharapkan Bupati dapat mengkoordinir masing-masing kecamatan untuk menggaungkan penanggulangan stunting.

"Demamkanlah program ini dalam keseharian. Ketika sering membicarakan ini sehingga masyarakat akan termotivasi untuk memperbaiki gizi bagi anak-anaknya," pungkas Bupati.

Usai arahan Bupati, dilakukan diskusi serta Penandatanganan Komitmen OPD dalam Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Tingkat Kabupaten Inhil.

Ketua TP-PKK Kabupaten Inhil mengungkapkan bahwa stunting juga merupakan program prioritas TP-PKK Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/ Kota.

"Berpijak pada kegiatan di tahun 2020 ada namanya Gerakan Satu Hati. Harusnya kita tau dulu sasaran balita kita seluruhnya yang ditimbang. Baru kita tahu jumlah anak stunting, kemudian baru kita lakukan program. Ada pencegahan ada penanggulangan," kata Zulaikhah.

Pencegahan, imbuhnya, sudah dilakukan dengan kerjasama antara Muslimat NU, Kemenag, dan Dinas Kesehatan dengan memberi penyuluhan terhadap calon pengantin.

"Mungkin ini bisa jadi data pendukung dalam penilaian. Untuk pelaksanaan di daerah, Pak Camat bisa mengajak dan mengaktifkan seluruh Ketua TP-PKK melalui kelompok dasawisma yang diberikan sosialisasi pemanfaatan lahan perkarangan dalam rangka pemenuhan gizi," tutup Ibunda Kabupaten Inhil ini.


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar