Kontrak Habis, Kapal Singkil ke Pulau Banyak Merapung di Tengah Laut


SIBERONE.COM  - Sudah sepekan ini Kapal KMP Teluk Singkil merapung di tengah laut akibat kontrak pelayaran habis.

Kapal tersebut berjangkar dan terombang-ambing di Pelabuhan Penyeberangan Singkil Desa Pulo Sarok Kabupaten Aceh Singkil.

Saat ini pelayanan penyeberangan ke Pulau Banyak dengan armada Kapal Fery terhenti. Penumpang terpaksa memanfaatkan jasa angkutan penyeberangan boad kayu nelayan setempat.

Manager PT ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberagan) Indonesia Ferry Cabang Singkil, Andi M Harun dikonfirmasi wartawan Siberone di Kantor Pelabuhan Singkil, Selasa(19/1/2021) menjelaskan, Kapal Fery KMP Teluk Singkil saat ini tidak mendapat rute lintasan pelayaran.

Sebelumnya kontrak subsidi Kapal Fery ini melayani rute Singkil-Pulau Banyak dan Singkil-Gunung Sitoli sebaliknya. Namun akhir tahun 2020 kontrak pelayaran kapal sudah habis.

Lantas, PT ASDP mengaku kalah lelang tender untuk melanjutkan kembali kontrak pelayaran rute Singkil-Gunung Sitoli sebaliknya, yang saat ini diambilalih Kapal Wira Mutiara

Sementara, rute penyeberangan Singkil-Pulau Banyak dan sebaliknya akan ditangani armada baru. Kapal Aceh Hebat 3 bantuan Provinsi Aceh itu, diserahkan penanganannya kepada pihak ASDP. Kapal tersebut saat ini sudah tertambat di Pelabuhan Singkil akhir Desember 2020, sebutnya.

Sayangnya, hingga lebih sepekan izin operasional Kapal Aceh Hebat 3 tersebut juga belum keluar. Akibatnya pelayanan penyeberangan ke Pulau Banyak tersebut belum juga bisa beroperasi dengan menggunakan armada baru bantuan Pemerintah Aceh tersebut.

“Sampai ini KMP Teluk Singkil belum ada lintasan sehingga tidak bisa beroperasi, Aceh Hebat 3 masih menunggu izin,” ucap Andi.

Begitupun katanya, pihak ASDP akan mengusulkan agar kapal tersebut bisa dialihkan menjadi rute penyeberangan Singkil-Sinabang menambah jadwal pelayaran yang selama ini dilayani KMP Labuhan Haji. “Namun ini masih wacana diusulkan, belum tau bisa atau tidak,” beber Andi.

Sementara Kapal Wira Mutiara Sibolga, sejak Kamis pagi tadi sudah bersandar di Pelabuhan Singkil dan siap beroperasi melayani penyeberangan Singkil-Gunung Sitoli sebaliknya. “Lelang kontrak sumber dana APBN, dia yang menang (Kapal Wira Mutiara), ya dia yang jalan,” ujar Andi.

Dijelaskannya, pengurusan izin beroperasi Kapal Aceh Hebat 3 sudah proses 80 persen. “Kontrak dulu disiapkan, kemudian proses surat jalan, termasuk perizinan dan dokumen kapal harus dilengkapi. Kemudian setelah menang lelang baru kapal bisa beroperasi,” terangnya.

Sementara, jika KMP Teluk Singkil dipaksa jalan untuk melayani pelayaran, karena tanpa subsidi pusat, bukan memberikan hasil malah menyebabkan kerugian. “Ini kan perintis, biaya operasional tidak menutupi dari cost pemasukan ongkos penumpang Rp28 ribu,” sebutnya (**)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar