4 Bangunan Mess Pekerja PT Pulau Sambu Kuala Enok Hangus Terbakar
Bawaslu Inhil Gelar Evaluasi Panwaslu Kecamatan Masa Tahapan Pemilu 2024
Tersangka Teroris yang di Tembak Mati Densus 88 Sosok Tertutup dan Tidak Bergaul di RT/RW
SIBERONE.COM - Tim Densus 88 Anti Teror Polri, menembak mati tersangka teroris bernama SU alias Sunardi, di daerah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Sunardi yang juga berprofesi sebagai dokter itu ternyata dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan jarang bersosialisasi dengan warga.
Ketua RT 3 RW 7 Bangunsari, Gayam, Sukoharjo, Bambang Pujiana mengungkapkan dokter Sunardi merupakan sosok yang tidak pernah berkumpul dengan warga. Selama menjabat sebagai ketua RT, ia mengaku yang bersangkutan tidak pernah datang dalam pertemuan yang mengundang warga kampung tersebut.
“Sejak saya memang memegang Ketua RT sejak April 2019 sampai saat ini itu saya mengadakan pertemuan dan kegiatan warga tapi Pak Nardi tidak pernah datang dan tidak pernah sosialisasi. Apalagi kerja bakti, tidak sama sekali,” kata dia saat ditemui di kantornya di Sukoharjo, Kamis, 10 Maret 2022.
Ia tidak tahu menahu mengenai alasan ketidakhadiran salah satu warganya itu dalam setiap pertemuan yang digelar di kampung itu. Bahkan jelas dia, Sunardi juga tidak pernah membayar iuran RT seperti pada warga umumnya.
“Tidak sama sekali (iuran). Boleh dicek di bendahara saya kalau yang namanya Pak Dokter Sunardi itu iuran, tidak pernah. Padahal iuran di tempat saya itu cuma satu bulan sebanyak Rp 25 ribu setiap tanggal 10,” sebutnya.
Sebagai Ketua RT 3 RW 7 Bangunsari, Bambang mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan Sunardi. Meski demikian, ia sering melihat sosok dokter itu ketika sedang menunaikan ibadah salat di masjid setempat.
“Tidak pernah (komunikasi). Kalau ketemunya dia itu di masjid tempat saya ketika salat, biasanya saat magrib dan isya. Saat ketemu juga tidak pernah saling menyapa,” ujar dia.
Tidak adanya keinginan untuk berosialisasi dengan warga, Bambang pun memutuskan untuk tidak memasukkan Sunardi ke dalam WhatsApp grup warga RT setempat. Grup tersebut berfungsi untuk menyampaikan informasi maupun kegiatan yang menyangkut lingkungan tersebut.
“Dia itu juga tidak saya masukkan di grup. Kan dia kelihatannya tidak mau kumpul-kumpul dengan warga, karena apa karena percuma tidak ada tanggapan apa-apa. Kalau ada informasi apa-apa kan lewat grup kapling itu,” kata dia. (*)
Berita Lainnya
PLTU Co-firing Enceng Gondok Raih Penghargaan Internasional, PLN Komitmen Pada Isu Lingkungan
Lima Perwira Polres Batang Duduki Jabatan Baru
BPS Kabupaten Inhil Ajak Warga Ikut Berpatisipasi Mengisi SKD 2020
Usai Jalani Uji SWAB, Pasien Positif Covid-19 di Inhil Bertambah 3 Orang
Komunitas PPM Bagikan 100 Nasi Bungkus untuk Korban Longsor Kalibakung
Curhat Warga ke Kapolri Setelah Divaksin, Kami Senang dan Atusias Setelah Menunggu Setahun
Pemkab Tegal Buka 1.515 Formasi CPNS dan PPPK, Berikut Rinciannya
Bangun Tugu Batas Desa Bersama Warga Binaan
Ketua TP PKK Inhil Jadi Pembicara Pertemuan Pemetaan Analisis Situasi Program Stunting
Kabidhumas Polda Jateng: Korban Sudah Ditemukan Semua, Rata-rata Anak-anak
TNI Bersama Warga Kerja Bakti Membuat Pondasi Rumah
Jumadi : Dapat Jatah 4.000 Vaksin Sinovac, Senin Vaksinasi Dimulai