Luhut Soroti Dua Provinsi Karena Kasus Covid Naik

Menteri Ad Interim Kelautan dan Perikanan Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat perdananya dengan seluruh pejabat Eselon I KKP, di Gedung KKP, Jakarta, Jumat (27/11/2020).(Dokumentasi Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan ) Artikel ini telah tayang

 

SIBERONE.COM - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti dua provinsi yakni Bali dan DKI Jakarta karena kasus Covid yang naik secara signifikan. Luhut menekankan agar tidak ada lagi kerumunan dengan alasan apapun.

"Saya ingin kita semua bersepakat jangan ada kerumunan lagi dengan alasan apapun untuk beberapa waktu ke depan," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/11/2020).

Luhut menekankan hal itu kepada para kepala daerah, termasuk Pangdam Jaya, dan Kapolda di DKI Jakarta dan Bali dalam rapat koordinasi virtual.

Hal ini dikatakan menyusul meningkatnya kasus terkonfirmasi positif di DKI Jakarta pada periode 25-30 November 2020 sebanyak 8.598 kasus dari 5.168 kasus pada periode 28 Oktober - 3 November 2020. Sementara itu, di Bali kasus terkonfirmasi positif naik menjadi 823 kasus pada 25-30 November 2020 dari 386 kasus pada periode 28 Oktober-3 November 2020.

Dalam rakor tersebut, Menko Luhut juga meminta agar Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan saling mengecek ketersediaan obat yang ada di daerah.

"Jangan sampai ada orang meninggal karena kelalaian kita untuk mengecek ketersediaan obat sehingga obat habis," ujarnya.

Kemudian, khusus untuk wilayah Bali, Menko Luhut meminta agar pemerintah daerah menambah fasilitas isolasi terpusat terutama di Tabanan. Dia meminta agar warga yang positif dipisahkan dari keluarganya.

"Kalau di kabupaten, hotel tidak cukup ya geserlah. Yang penting pisahkan secepatnya dari keluarga yang masih sehat," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur DKI Anies Baswedan pun menyebutkan bahwa dua minggu pasca libur panjang pada tanggal 28 Oktober hingga 1 November terdapat kenaikan kasus positif terutama klaster keluarga. Mayoritas mereka berpergian ke Bandung hingga Semarang.

"Dan setelah kita lakukan pelacakan dan penelusuran mayoritas Keluarga ini bepergian ke Bandung, Semarang, Lampung dan beberapa tempat di Jawa Timur," kata Anies.

Sementara Pemprov Bali mengatakan kasus di wilayahnya meningkat karena efek pergelaran Pilkada. Sekda Pemprov Bali Dewa Made Indra menyebut wilayahnya menjadi penyumbang kasus Covid terbesar dari daerah penyelenggara Pilkada.

"Jadi di kami Pilkada penyumbang kasus terkonfirmasi positif terbesar. Dari KPPS banyak ditemukan kasus positif. Lalu kami lakukan tracing lebih luas," tutur Dewa Made Indra.

Selain itu, Indra mengatakan Pemprov Bali juga tengah menelusuri ke seluruh pelaku jasa pariwisata. "Dari mereka ditemukan beberapa kasus positif," katanya.

Menutup rakor, Menko Luhut meminta kepada semua pihak yang berwenang untuk turut mengevaluasi pelaksanaan Pilkada dan dampak libur panjang pada akhir Oktober terhadap peningkatan kasus terkonfirmasi positif dan angka kematian. Hasil tersebut menurutnya penting untuk menentukan kebijakan libur panjang akhir tahun.

Hadir juga dalam Rakor tersebut antara lain Ketua BNPB Doni Monardo, Pangdam IX Udayana Maruli Simanjuntak, Pangdam Jaya Dudung Abdurachman, Kapolda Metro Jaya Fadil Imran, Wakapolda Bali, Dirjen Farmalkes Kemenkes Engko Sosialine dan Dirjen Yankes Kemenkes Prof. Kadir.

Sumber: Detiknews.com

Berita ini sudah terbit dengan judul Kasus Covid DKI-Bali Naik Signifikan, Luhut: Sepakat Jangan Ada Lagi Kerumunan!

 


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar