Waris Temukan Obat Pembasmi Gulma
SIBERONE.COM - Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh disekitaran tanaman budidaya yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian,karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi dan juga menjadi sarang hama dan penyakit.
Salah satu cara mengatasi gulma atau rumput liar pada tanaman pertanian yaitu dengan cara dicabut atau di semprot dengan cairan pembunuh gulma.Seiring waktu kebutuhan akan obat-obatan pertanian dan pupuk yang semakin sulit untuk diperoleh, tak membuat Waris bergantung pada obat-obatan pertanian pabrikan, dirinya menemukan inovasi cairan pembasmi gulma ciptaanya sendiri.
Warnoto Waris merupakan salah satu petani asal Desa Watugajah Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan layak mendapatkan apresiasi atas temuan inovasi kreatifnya dibidang pertanian yang telah menemukan cairan pembasmi gulma/rumput liar yang mengganggu tanaman pertanian.
Temuan dari Waris ini sungguh luar biasa dan patut mendapatkan perhatian dari dinas pertanian, yang mana temuannya ini sangat membantu dalam perkembangan dunia pertanian,dan cairan ciptaanya ini ramah lingkungan serta bisa menghemat pengeluaran untuk pembelian obat pembasmi gulma.
Ditemui di kediamannya di Desa Watugajah,Waris mengatakan, bahwa dirinya menggunakan cairan pembasmi gulma dari hasil inovasinya untuk membunuh rumput liar yang ada disekitar tanaman pertaniannya.
"Untuk mengatasi atau membunuh rumput liar pada tanaman pertanian/gulma, saya menggunakan cairan yang saya racik sendiri,inovasi temuan ini saya buat karena obat-obatan pertanian semakin lama harganya semakin mahal,dan itupun kurang maksimal, sehingga saya berpikir bagaimana carannya untuk mengatasi gulma yang mengganggu tanaman saya dengan harga yang murah dan efektif dan alhmdulillah saya mendapatkan ramuan untuk membuat cairan pembasmi gulma dengan harga yang murah, ramah lingkungan dan bisa maksimal hasilnya," jelasnya, Minggu (19/12/2021).
Lanjut Waris,"Dalam penggunaan cairan pembunuh gulma ini hanya dibutuhkan kurang lebih 300 ml untuk satu tanki alat penyemprot,dan dalam waktu 2 sampai 3 hari rumput gulma akan mati mengering karena cara kerjannya sama seperti obat pertanian produksi pabrikan. Cairan inovasi ini tidak saya produksi untuk konsumsi umum dan ini saya gunakan untuk konsumsi pribadi. Saya berharap pemerintah atau dinas terkait bisa membantu saya untuk membuat hak paten hasil temuan ciptaan saya ini dan kedepannya bisa dikembangkan untuk kemajuan pertanian khususnya di Kabupaten Pekalongan," ungkapnya. (*)
Berita Lainnya
Tingkatkan Silaturahmi, Advokat di Inhil Gelar Buka Puasa Bersama
Ini Masukan Tokoh Bekasi Terhadap Penjabat Bupati Bekasi, Dr. H. Dani Ramdan, M.T
Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tembilahan Sosialisasikan Peraturan Keimigrasian dan Second Home Visa
Polres Kendal Bekali Satpam dengan Pelatihan dan Pengenalan Fungsi Narkoba
Getol Gelar Vaksinasi Massal, Biddokkes Polda Jateng Raih Penghargaan
Sebanyak 45 Rumah Warga Jember di Tiga Desa Terendam Banjir
Bupati Inhil Hadiri Bakti Kesehatan dan Sosial Puncak AKABRI 90 di Mapolres Inhil
Polsek Jatiwangi Bersama Koramil Jatiwangi Sosialisasi Pencegahan Penularan Covid-19
Sebanyak 79 Personel Polres Sukabumi Naik Pangkat
Siap-Siap Pemudik Nataru, Mobil dan Rumah Tujuan Dipasang Stiker Oleh Petugas
Cegah Omicron, Polisi Diminta Perketat Prokes
Sigap, Kapolres Sukabumi Bantu Evakuasi Korban Kecelakaan Lalu Lintas