Rakor TKPK, Penanggulangan Kemiskinan Jadi Prioritas Pemkot Tegal


SIBERONE.COM - Berdasarkan rilis data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan tahun 2021 ini kembali meningkat, baik angka kemiskinan Provinsi Jawa Tengah yang naik menjadi 11,79 persen dan angka kemiskinan Kota Tegal juga naik menjadi 8,12 persen.
Kondisi tersebut tentu saja menjadi perhatian utama dari Pemerintah Kota Tegal. Hal tersebut dijelaskan Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono dalam sambutannya saat membuka Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Daerah Kota Tegal Tahun 2021, di Karlita Hotel, Rabu (15/12/2021).

Dedy Yon menjelaskan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 mendatang, pihaknya terus mendukung agenda pembangunan pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) nasional tahun 2021 yakni “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural” melalui prioritas pembangunan Kota Tegal “Percepatan Pengurangan Kemiskinan dan Pengangguran”.

Pada APBD tahun 2022, Pemerintah Kota Tegal telah meningkatkan alokasi anggaran bagi para penerima bantuan iuran jaminan kesehatan dari jumlah sasaran penerima bantuan sebanyak 39.000 orang, ditingkatkan menjadi 49.858 orang dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 18,8 miliar, sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kota Tegal pada target pencapaian Universal Health Coverage (UHC).

Disamping itu, Pemerintah Kota Tegal juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 8,9 miliar dalam bentuk bantuan sosial rehabilitasi rumah tidak layak huni bagi 482 rumah tangga sasaran, serta penyediaan bantuan stimulan penyediaan rumah swadaya bagi 40 unit rumah dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 838 juta.

Terkait pemenuhan cakupan air minum layak, pada tahun 2022 mendatang Pemerintah Kota Tegal telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 7,5 miliar untuk pemasangan 1.481 jaringan perpipaan air minum dengan rencana lokus di Kelurahan Randugunting. Kemudian, Pemerintah Kota Tegal juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 4,29 miliar untuk membangun 691 unit toilet atau jamban beserta sanitasinya.

Dedy Yon juga menyinggung janji saat kampanye terdahulu, dibidang sosial dengan meluncurkan program “Tegal Eman Lansia” dengan memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp. 200 ribu per orang per bulan, serta bantuan permakanan bagi 750 orang lansia terlantar di Kota Tegal.

Hal yang tak kalah penting menurut Dedy Yon yakni di bidang pendidikan. Ada program “Ayo Sekolah Lagi” berupa pemberian assessment bagi siswa dan orang tua, yang rentan putus sekolah maupun yang putus sekolah, agar anak-anak tersebut dapat terus melanjutkan pendidikannya di sekolah.

Wali Kota mengharapkan adanya peran serta semua pihak dalam mengentaskan kemiskinan di Kota Tegal. Ia menyampaikan bahwa Pemerintah memiliki keterbatasan sumber daya dalam pelaksanaan pembangunan. Oleh sebab itu, Pemerintah menempatkan diri sebagai pihak yang siap berkolaborasi dengan semua komponen di luar pemerintahan, khususnya dari perbankan, Baznas, civitas akademika, ataupun unsur-unsur lainnya.

“Tentunya Pemerintah memiliki keterbatasan sumber daya dalam pelaksanaan pembangunan. Oleh sebab itu, kami dari Pemerintah menempatkan diri sebagai pihak yang siap berkolaborasi dengan semua komponen di luar pemerintahan, khususnya dari Perbankan, Baznas, Civitas Akademika, ataupun unsur-unsur lainnya,” ujar Dedy Yon.

Di depan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Tegal,  Dedy Yon mengingatkan bahwa peran TKPK itu sangat penting, karena bertugas untuk melakukan koordinasi perumusan kebijakan, perencanaan, dan pemantauan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan, khususnya di Kota Tegal.
“Demikian halnya kepada seluruh jajaran perangkat daerah hingga kecamatan dan kelurahan, saya harapkan untuk mampu membuat program-program pemberdayaan yang terpadu dan harus tepat sasaran sesuai yang dibutuhkan masyarakat miskin,” pungkas Dedy Yon. (HS)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar