SIBERONE.COM - Sejarah panjang perjalanan NU Kabupaten Tegal menjadi pengamatan banyak warga Nahdliyin yang ingin dan antusias ingin melihat jarak jauh ataupun jarak dekat. Tentu ini juga karena kepedulian warga Nahdliyin dalam konteks membangun keberlangsuangan dan kemajuan organisasi yang didirikan oleh para ulama. NU yang sejak kelahirannya menjadi media perjuangan para ulama dalam merespond problem yang bukan hanya soal keagamaan tetapi juga problem sosial dan keumatan.     Dalam momentum menanti perhelatan Konfercab NU juga menjadi ajang dan momentum yang menarik untuk dibaca dan dianalisis secara objektif perjalanan NU selama ini, tentunya karena ini bagian dari jejak langkah yang akan menjadi pijakan perjalanan NU kedepan. 

Perjalanan mengembangkan gerakan keagamaan (tafaqquh fiddin) yang moderat, terbuka, toleran dan damai. Ini bisa sangat gampang dibaca oleh warga Nahdliyin yang sudah melek media digital, keterlibatan NU dalam merespond banyak peristiwa yang terjadi misalnya soal mengutuk keras gerakan radikalisme dan terorisme di Kabupeten Tegal dengan sangat keras di suarakan oleh ketua PCNU sekarang baik di pengajian pengajian dan konten-konten media sosial (medsos) yang ada, menginisiasi dan menggandeng ormas ormas lain dan mitra strategis seperti TNI dan POLRI dalam menolak bersama radikalisme dan terorisme juga dilakukan. Bukan hanya isue isue elit saja, tetapi respond NU dalam menjawab persoalan keumatan yang sangat mendasar dan grassroot juga rutin dilakukan. Aktifnya rutinitas LBM juga sangat mementingkan Masail Fiqhiyya Mu'ashiroh (permasalahn fiqih isue isue kontekstual atau kontemporer).

Gerakan membangun pemikiran juga banyak dilakukan oleh beberapa lembaga yang ada dibawah naungan PCNU Kabupaten Tegal, termasuk merespond tentang guru honorer dan kesejahterannya, mengurai benang kusut problem kependudukan dengan mengajak dan memberikan masukan kepada kepala dinas yang ada. Bahkan buku tentang sejarah perjalanan kader luar biasa Ki Entus Susmono misalnya juga di tulis dan diteliti. NU Kabupaten Tegal juga sudah berhasil mendirikan perguruan tinggi dengan LPT NU nya, Klinik Pratama dengen lembaga kesehatannya. dan banyak lagi respond respond yang lain termasuk kebudayaan.

Dalam bidang politik NU Kabupeten Tegal punya kader terbaiknya dalam memimpin Pemerintah Kabupaten Tegal sampai saat ini. 

Yang menjadi perhatian mencengangkan NU Kabupaten Tegal selalu menjadi rujukan keberhasilan yang mendorong PCNU PCNU yang ada di Jateng bahkan luar jawa untuk study banding dan ini bisa sangat dibuktikan dalam jejak digital dimedia sosial yang ada. Peristiwa ini tak luput dari bagaimana PCNU Kabupeten Tegal dan kepemimpinannya mampu mengelola dan memeneg kemampuan pengurusnya untuk bekerja secara maksimal. Prototipe tentang masalah sensus warga NU juga menjadi terbaik dan terbanyak se Jateng yaitu 633. 390 warga Nahdliyin. Ini artinya warga Nahdliyin baik struktural maupun kultural sudah terdata dengan baik oleh NU Kabupaten Tegal. Koin NU yang semangatnya adalah membangun dari kapital sosial menuju kapital ekonomi melalui kemandirian ekonomi berhasil membangun semangat dari ranting sampai ketingkatan cabang. Gedung pertemuan dan sekretariatan juga bisa kita lihat progresifitasnya dibandingkan gedung-gedung PCNU lainnya.

Tentu dengan pengamatan dan pembacaan penulis yang tidak seberapa dan "cetek" atau dangkal ini NU sebagai organisasi kegamaan dan sosial. Menurut hemat penulis ada yang harus di “push” lagi kemajuannya misalnya Klinik Pratama NU juga sangat membutuhkan partisipasi warga Nahdliyin sesuai master plan yang ada dengan berduyung duyung menjadikan Klinik Pratama sebagai faskesnya misalnya. Sebagai organisasi yang sangat besar di negara ini tentu layaknya NU harus terus memperbaiki dan terus berusaha meningkatkan performa terbaiknya mendatang. Karena memang NU yang dari dulu punya prinsip "mempertahankan yang sudah baik, dan menginovasi yang lebih baik lagi dan lebih baik lagi tentu sesuai kebutuhan umat dan zamannya tentang program program selanjutnya, ini bisa terealisasi dengan menyiapkan SDM berkualitas yang menjadi formasi kepengurusan kedepan. Mari sambut Konfercab kali ini dengan sangat mengasyikkan dan menyenangkan dan penulis sangat yakin kalau Konfercab ini disambut dengan jalan atau wasilah yang baik akan membuahkan hasil yang baik dan juga sebaliknya “Lil Wasail Hukmul Maqasid”.

Mudah-mudahan Konfercab kali ini dan banyaknya calon yang ada membuktikan bahwa NU di Kabupaten Tegal sudah sangat dibutuhkan warganya untuk menjadi ruang kebermanfaatan dan pengkhidmatan warga Nahdliyin. (*)

Oleh : Syamsul Falah
Ketua Lakpesdam NU Kabupaten Tegal.

Wakil Ketua IKA PMII Tegal.


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar