Event Gebyar Pameran Bonsai Secara Resmi Dibuka oleh Kadisparbud Inhil
SIBERONE.COM - Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hilir (Kadisparbud Inhil) Qudri Ramaputera membuka secara resmi Festival Pameran Bonsai di Lapangan Gajah Tembilahan, Jum'at (16/Juni/23).
Usai membuka secara resmi pameran Bonsai tersebut Kadisparbud Inhil Qudri Ramaputera didampingi Ketua Pecinta Bonsai Indonesia (KPBI) Kabupaten Inhil, Zaini dan panitia pameran Bonsai langsung melihat karya-karya seni para peserta yang mengikuti ajang pameran itu.
Kegiatan festival Bonsai yang digelar Disparporabud Inhil ini juga berkolaborasi dengan Komunitas Pecinta Bonsai Indonesia (KPBI) Inhil dalam rangka memeriahkan Milad Inhil ke-58. Dan diikuti oleh 400 peserta se-Provinsi Riau yang terdiri dari Indgiri Hilir (Inhil), Indragiri Hulu (Inhu), Sorek, Pelelawan, Pekanbaru, dan sekitarnya, serta dihadiri juga oleh provinsi tetangga yakni Kepulauan Riau (Kepri).
"Alhamdulillah kita bisa bersinergi bekerja sama dengan baik makanya alhamdulillah bisa terlaksana event ini dengan lancar mudah-mudahan sampai pada hari puncaknya hari Minggu nanti pemberian dan hadiah ya oleh pak Bupati Indragiri Hilir mudah-mudahan tidak ada halangan dan hambatan," sebutnya.
Kemudian, dikatakannya, bahwa dengan adanya event atau pameran bonsai seperti ini banyak dampak positif yang dirasakan oleh banyak orang, terutama bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Harapannya dari pasangan bonsai ini itu mendapatkan dampak-dampak itu yang pertama ekonomi juga terus pariwisata tingkat ekonomi kreatif UMKM dan lain sebagainya untuk punya multi efek untuk pertumbuhan ekonomi juga di Kabupaten Inhil khususnya di kota Tembilahan," ungkapnya.
Selanjutnya, katanya lagi, ini menjadi motivasi juga untuk pecinta penggemar bonsai Inhil untuk terus meningkatkan seni, kelestarian. Informasi yang didapat bahwa Inhil juga punya resources seperti ini punya sumber daya alam dasar, contohnya anting Putri.
"Jangan sampai ini habis gitu, habis dibawa keluar akhirnya Inhil tidak punya apa-apa lagi gitu nah. Jadi ini perlu dimanfaatkan untuk kita semua, kelestariannya bagaimana nanti terhadap
komunitas ini juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat budidayanya juga dikembangkan, nah jadi itu perlu di ditingkatkan perlu kita sampaikan kepada masyarakat juga bahwa Inhil selain hamparan kelapa dunia juga punya resources terhadap cikal bakal yang akan bisa dibikin untuk bonsai,"
"Bahan baku, ya bahan bakunya bisa sampai keluar menjadi banyak informasi dari komunitas-komunitas bahwa bahan baku dari indo jadi dikirim ke Jawa, di Jawa dikembangkan akhirnya menjadi namanya nama Jawa yang muncul gitu, padahal itu dari Tembilahan itu informasinya, jadi kita harus mensyukuri memanfaatkan resources di Inhil ini terutama bahan-bahan yang bisa dibuat untuk bonsai," pungkasnya.


