Indragiri Hilir Berduka, Mantan Bupati 2 Periode Wafat Hari Ini
DPRD Inhil Gelar Paripurna ke-4 Penyampaian LKPJ Pj Bupati Tahun 2023
Pj Bupati Inhil Hadiri dan Buka Sosialisasi Kerja Sama Daerah 2024
Tak Ada Warga Berani Urus Jenazah Covid-19, Aiptu Andi Turun Tangan Memulasarakan Tetangganya
SIBERONE.COM - Aksi Polisi Sat Samapta Polrestabes Semarang Aiptu Andi Surwano patut diapresiasi.
Andi memberanikan diri memulasarakan jenazah terpapar Covid-19 yang merupakan tetangganya di Perum Graha Sendangmulyo Tembalang.
Dia menjadi garda terdepan dalam pemulasaraan jenazah karena tidak ada tetangganya yang berani.
Anggota Polisi yang merupakan Kasubnit Pam Obvit Satsamapta Polrestabes Semarang ini hanya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa jas hujan, jaket polisi hijau, sarung tangan, face shield saat memandikan jenazah.
Tidak ada satu pun warga yang ikut mendampingi pemulasaraan, kecuali Pak Modin setempat.
Andi menuturkan jenazah tersebut baru saja meninggal di rumah dan tidak satupun yang tahu bahwa terpapar Covid-19.
Saat di bawa ke rumah tetangganya tersebut di vonis Covid-19.
"Saat dipulangkan dari rumah sakit ke rumah, warga tidak ada yang berani. Pak Modin tidak mempunyai teman. Akhirnya saya diundang," jelas dia, Minggu (4/7/2021).
Awalnya, dia harus beradu argumen dengan istrinya saat memulasarkan jenazah Covid-19. Namun dirinya bisa meyakinkan istrinya untuk menolong memulasarakan jenazah.
"Awalnya saya ribut sama istri karena takut terpapar saat memandikan jenazah. Tapi saya bilang yang saya lakukan untuk menolong orang," ujarnya.
Berbekal ilmu pemulasaran jenazah Covid-19 yang dimiliki, dia memberanikan diri. APD yang digunakan seadanya.
"Saya menggunakan APD dirangkap jas hujan, dirangkap jaket polisi, sepatu boot saat memandikan jenazah. Masker saya rangkap tiga, pakai face shield juga. Yang saya tidak punya itu sarung tangan, maka saya lalu meminta tetangga yang merupakan petugas Puskesmas," jelasnya.
Andi telah mengetahui banyak risiko yang harus dihadapinya saat memulasarakan jenazah.
Dirinya dengan telaten memandikan jenazah.
"Saya bermodal semprotan buat burung, lalu saya isi dengan cairan disinfektan. Secara aturan tidak boleh dimandikan. Tapi Pak Modin nya minta dimandikan, maka saya mandikan," tuturnya.
Andi telah mengetahui risiko yang dihadapi saat menjadikan jenazah. Dirinya harus mengkarantina setelah melakukan pemulasaraan.
"Saya tidak langsung pulang ke rumah setelah memandikan jenazah. Saya mandi di rumah yang satunya dan baju saya beserta jas hujan langsung saya rendam detergen. Ya begitulah risikonya," jelasnya.
Ia menuturkan, setelah jenazah dimandikan, lalu dimakamkan ke Demak.
Jenazah itu diangkut menggunakan mobil PMI.
"Saya meminta doa agar saya kuat dapat membantu masyarakat," tandasnya. (HS)
Berita Lainnya
Polres Kendal Lakukan Giat Apel Gabungan Pemberlakuan PPKM Darurat 2021
Wakil Wali Kota Bekasi Tinjau Bank Sampah di Pasar Pagi Bintara
Vaksin Undian, Warga Batang Bawa Pulang Sepeda Motor Matic
Peltu Eko Haryono Pantau Vaksinasi Desa Menguneng
Warga Binaan Rutan 1 Medan Kanwil Kemenkumham Sumut Kembali Terima Dosis Vaksin Tahap II
Berawal Dari Hoby Menggambar Otomotif, Rama Bocah 14 Tahun Sulap Kardus Bekas Jadi Barang Berkelas
Kebut Vaksinasi Polsek Cepiring Kawal Vaksinasi Lansia
Bela Negara Tak Sekadar Angkat Senjata
DLHK Inhil Turunkan 75 Petugas Kebersihan Antisipasi Sampah Lebaran
Percepat Vaksinasi Warga, Polres Kendal Jemput Bola
Kapolres Pekalongan Tinjau Langsung Vaksinasi Pelajar
Urkes Klinik Pratama Polres Cirebon Kota Mendapat Penghargaan