Langgar Prokes, Dindik Lebak Beri Teguran ke SDN 1 Warunggunung


SIBERONE.COM - SDN 1 Warunggunung, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak diberi teguran oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak. Hal tersebut dikarenakan pihak SDN 1 Warunggunung mengabaikan aturan Protokol Kesehatan (Prokes) dengan alasan kekurangan buku mata pelajaran.

Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Abdul Malik membenarkan dan mengklaim pihaknya sudah turun kelapangan dan memberikan teguran kepada SDN 1 Warunggunung terkait persoalan tersebut.

"Kita sudah berikan teguran dan jangan sampai melakukan hal seperti itu terjadi lagi,"kata Abdul Malik kepada awak media. 

Ketika ditanya terkait alasan pihak sekolah mengabaikan aturan prokes akibat kekurangan buku, kata Abdul Malik, itu pelajaran tatap muka jadi tidak harus begitu sebenarnya.

“Intinya tidak boleh berdempetan,”tegas Malik.

Ditanya soal adakah sanksi terkait pelanggaran prokes itu, lanjut Abdul Malik, itu tidak terjadi terus menerus.

“Masalah prokes tidak dilakukan terus menerus hanya pada mata pelajaran itu saja, karena banyak mata pelajaran yang lain dan tidak dilakukan begitu,"katanya.

Ditanya kembali soal kekurangan buku yang biasanya tercover oleh Dana Bos, menurut Abdul Malik itu tergantung kepada kebutuhan sekolah.

“Kalau memang dia mau beli bukunya sedikit artinya skala prioritas berapa persen dari jumlah anggaran, kan ada skala prioritas sesuai juklak juknis secara bertahap mungkin belinya segini misalnya begitu, itu hanya kekurangan di satuan pendidikan,”ungkapnya.


Diberitakan sebelumnya, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di SDN 1 Warung Gunung, Desa Warung Gunung, Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak diduga tidak memperdulikan aturan pemerintah soal Protokol Kesehatan (Prokes). Hal tersebut di akui para murid lantaran disekolah tersebut kekurangan buku pelajaran.

Pantauan awak media dilapangan, sejumlah pelajar yang sedang melakukan KBM tatap muka di sekolah tersebut diduga tidak menggunakan masker bahkan tidak menjaga jarak. Namun, ketika siswa dan siswi tesebut ditanya oleh salah seorang guru bernama Sukmawati, seluruh pelajar yang ada diruangan itu mengaku karena buku mata pelajarannya hanya diberikan satu buku, sehingga belajarnya harus berduaan di satu meja dan aga berdempetan. (*)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar