Bawaslu Inhil Akan Lakukan Tahapan Rekrutmen Panwascam Pilkada 2024
DPD PAN Pekanbaru Gelar Silaturrahmi Politik Bersama DPC Demokrat Pekanbaru
Seorang Pria di Tembilahan Ditemukan Meninggal Dunia di Rumahnya
Tujuh Warga Meninggal Dunia Akibat Longsor Tambang Emas di Solok Selatan
SIBERONE.COM - Sebanyak tujuh warga meninggal dunia dan satu masih dalam proses pencarian setelah terjadi longsor tambang emas di Kimbahan Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Senin (10/5). Selain itu, ada sembilan warga lainnya yang mengalami luka-luka atas peristiwa tersebut.
Berdasarkan laporan dari Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, Fikri, peristiwa tanah longsor di lokasi tambang emas tersebut terjadi setelah hujan dengan intensitas yang tinggi mengguyur kawasan tersebut sejak Minggu (9/5) sore hingga Senin (10/5) dini hari.
Usai mendapat laporan bencana tanah longsor tersebut, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Solok Selatan bersama unsur TNI, Polri dan masyarakat segera melakukan evakuasi para korban. Dalam hal ini, para korban telah dibawa dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) menuju Puskesmas Bidar Alam.
Adapun menurut Fikri, kondisi medan pascalongsor menyulitkan giat evakuasi dari TKP menuju kendaraan pertolongan.
“Medan yang cukup sulit untuk evakuasi korban dari TKP ke mobil _rescue_,” terang Fikri dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, berdasarkan laporan secara visual yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bebatuan berukuran besar, material tanah dan beberapa potongan batang kayu masih terlihat di lokasi kejadian.
Selain itu, sebuah alat berat jenis eskavator yang diduga milik penambang juga masih ada di lokasi tersebut.
*Tingkat Kerawanan dan Potensi Prakiraan Cuaca Solok Selatan*
Menurut data InaRisk BNPB, Kabupaten Solok Selatan termasuk dalam wilayah yang memiliki potensi risiko bencana tanah longsor dalam indeks kategori sedang hingga tinggi.
Dalam catatan InaRisk, terdapat tujuh wilayah kecamatan yang masuk dalam Kawasan Risiko Bencana tanah longsor dengan luas bahaya mencakup hingga 208.764.
Sementara itu, berdasarkan hasil analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terdapat aktivitas fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia yang teramati bersamaan dengan aktifnya fenomena gelombang ekuatorial lainnya.
Adapun menurut BMKG, kondisi tersebut dapat menimbulkan potensi hujan dengan indeks kategori sedang hingga lebat terhitung mulai tanggal 10-17 Mei 2021.
Dalam hal ini Provinsi Sumatera Barat menjadi wilayah yang diperkirakan terdampak potensi cuaca tersebut. BMKG juga menambahkan bahwa untuk tiga hari kedepan, dampak banjir/bandang dengan kategori ‘waspada’ juga perlu diantisipasi khususnya untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Papua. (Red)
Berita Lainnya
100 Rumah Warga di Simalungun Terendam Air Luapan Sungai Sikam
Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Rumah Warga di Pasaman Barat Terendam Banjir
Dua Korban Longsor Sumedang Kembali Ditemukan
Tokoh Pemuda Papua Ali Kabiay : Bongkar Kelakuan KKB Rekrut Pelajar Putus Sekolah
Lagi Bersandar, Dua Kapal Membawa Kelapa Jambul di Perairan Sungai Guntung Terbakar
Belasan Kios di Desa Langkimat Sumut Ludes Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah
Crew Media SIBERONE.COM Perwakilan Jateng Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya Aiptu Janadi, S.H
Dikira Hilang, Ternyata Mahasiswi Jambi Ini Ditemukan di Riau
Diduga Sopir Mengantuk, Mobil Pick Up Hantam Sepeda Motor di Jagamukti Surade
Diduga Kosleting Arus Pendek Listrik, RS Puti Hijau Medan Hangus Terbakar
Warga Jempong Baru Mataram Digegerkan Penemuan Mayat Bayi Dalam Kardus
Belasan Rumah di Bone Rusak Akibat Diterjang Angin Puting Beliung