Rehina Belau Beberkan 3 Kelompok Kriminal Pengganggu Kamtibmas di Intan Jaya Papua
SIBERONE.COM - Minggu (04/04 /2021) Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) hingga kini masih menjadi musuh nyata aparat TNI Polri karena kerapkali menebar teror dan ancaman kepada masyarakat Papua serta mengganggu kamtibmas.
Gerakan KKB ini sebenarnya dianggap sudah tidak murni menyuarakan perjuangan kemerdekaan seperti saat OPM masih ada.
KKB saat ini diduga hanya digunakan sebagai sarana kepentingan politik oleh sejumah orang.
Gerakan teror bersenjata (KKB) selalu diikuti oleh Front KKP (Kelompok Kriminal Politik) dan klandestin dengan memanfaatkan media sosial.
Kelompok KKP ini membuat narasi yang membangun ketidakpercayaan kepada pemerintah dan dengan berbagai upaya pemerintah untuk kepentingan rakyat melalui propagandanya
KKB saat ini sebanarnya tidak begitu banyak dan posisi sedang terjepit. Berbagai teror dilakukan untuk membangun kembali kekuatannya. Rekrut pemuda putus sekolah dan anak-anak dibawah umur.
Hal ini menjadi perhatian dari tokoh Intelektual perempuan Rehina Belau. Rehina membeberkan bahwa ada 3 (Tiga) hal penting yang mengganggu Kamtibmas di Kabupaten Intan Jaya, Minggu (04/04/2021).
3 hal yang mengganggu Kamtibmas Kab. Intan Jaya itu "yang pertama adalah adanya pergerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) karena mereka memang benar-benar merasa berjuang untuk kemerdekaan papua dan mereka juga sudah sumpah tanah dan sumpah alam," katanya.
"Kemudian kelompok yang kedua yaitu kelompok-kelompok orang stress. Kelompok orang stress adalah kelompok intelektual yang ingin membangun Kabupaten Intan Jaya akan tetapi pemerintah tidak mendukung dalam hal memberikan jabatan dan membuka ruang kesempatan kepada anak-anak daerah untuk menduduki jabatan-jabatan strategis di Pemda Kabupaten Intan Jaya sehingga kelompok merasa stress melihat Kabupaten Intan Jaya yang roda pembangunannya tidak berjalan jalan sesuai dengan kemauan dan harapan mereka. akibatnya, kelompok ini bisa mengganggu keamanan dengan cara mereka sendiri," lanjutnya.
"Dan yang ketiga menyebabkan gangguan kamtibmas di Intan Jaya yaitu kelompok aibon atau anak-anak putus sekolah. Mereka ini adalah kelompok-kelompok yang harus di perhatikan karena sangat rentang untuk mudah di hasut dan diprovokasi serta pemikiran mereka juga sempit dan ditambah lagi dengan mereka ingin hidup bebas di tanahnya sendiri tetapi selalu saja mereka diperhadapakan dengan aturan-aturan pemerintah yang menurut mereka bertentangan denga apa yang mereka perbuat, sehingga mereka merasa bahwa mereka menjadi penonton dan dari situlah timbul rasa sakit hati dan akibatnya, mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang mengganggu stabilitas keamanan", tuturnya.
Tokoh Intelektual perempuan itu mengharapkan kelompok kedua dan ketiga ini, Pemerintah Kabupaten Intan Jaya harus segera merespon dan memberikan perhatian khusus kepada kelompok ini, sehingga mereka merasa diperhatikan di atas tanahnya sendiri dan hal ini dapat menangkal gangguan keamanan di Kabupaten Intan Jaya. (HS)
Berita Lainnya
Sat Reskim Ungkap Bukti Baru Hasil Penyidikan Tindak Pidana Fidusia Adanya Gudang di Ciperna
Bejad! Kakek di Tanjungpinang ini, Tega Kobok-kobok Kemaluan 3 Cucunya
3 Pemuda Pelaku Tawuran di Tanggerang Diamankan Polda Metro Jaya
Polresta Tangerang Amankan 7 Tersangka Pengeroyokan
Dua Pelaku Investasi Bodong di Kecamatan Kempas Berhasil Diciduk Polisi
Pemilik Warung Tuak di Kapung Muara Siak Tewas Dikampak
Pemuda Pelaku Pencabulan yang Dilaporkan Ayah Korban Berhasil Diringkus Polisi Koto Kampar
Dua Pemuda di Kempas Diduga Pelaku Narkotika, Berhasil Diringkus Polisi
2 Orang Tersangka Penimbun 1 Ton Solar Subsidi Diamankan Polres Dharmasraya Sumbar
Polres Inhil Berhasil Ungkap Kasus Penyiraman Air Keras di Tembilahan, ini Motifnya
Seorang Tersangka Pelaku Maling Hp dan Uang di Merbau Diamankan Puluhan Massa
Dua Orang Terlibat Kasus Shabu Berhasil Diciduk Polres Inhil, Berikut Kronologisnya