Cuaca Buruk Membuat Nelayan Pulau Banyak Enggan Melaut


Siberone.Com - Sejak beberapa hari ini cuaca buruk disertai gelombang tinggi dan tiupan angin kencang melanda wilayah Kabupaten Aceh Singkil akibatnya sejumlah nelayan tradisional di Kepulauan Banyak enggan melaut.

 

“Sekitar beberapa hari ini badai terus terjadi membuat nelayan tidak bisa melaut, sesekali melaut kalau cuaca bagus, tapi lebih sering badai,” kata Salman, Panglima Laot Teluk Nibung Kepulauan Banyak Aceh Singkil, Senin, (22/3/2021).

 

Saat ini, kata Salman, nelayan tradisional di wilayah Kepulauan Banyak terpaksa tidak melaut dan tangkapan ikan relatif sepi dan jika dipaksakan cukup berbahaya juga mengancam keselamatan jiwa.

 

“Biasa bawa pulang ikan 100 kg, namun saat ini paling dapat 30 kg ikan. Untuk sekali melaut menghabiskan rata-rata 20 liter BBM untuk sekali melaut, kami lebih memilih tidak melaut daripada terjadi kecelakaan dan sambil menunggu kembali cuaca normal,” pungkas Salman.

 

Sementara Tengku Mardin, salah seorang pengepul ikan di wilayah tersebut mengungkapkan sudah hampir satu minggu ini membeli ikan dari luar Kepulauan Banyak.

 

“Ini ikan diambil dari daerah Singkil, biasanya kami yang mrngirim ke singkil sekarang malah kebalikannya,” kata dia.

 

Untuk harga ikan, ungkap Ismail tak jauh berbeda dengan harga dari nelayan lokal. “Seperti ikan dencis ini dijual 20.000 per kilogramnya, gak jauh berbeda apabila membeli dari nelayan lokal dijual dengan harga segitu juga,” sebutnya.

 

Meski sedang mewabah virus Corona, menurutnya tidak ada penurunan daya beli masyarakat untuk membeli ikan. “Biasa dalam satu hari bisa menghabiskan 4-5 fiber ikan,” ungkap Mardin

 

Ris


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar