Indragiri Hilir Berduka, Mantan Bupati 2 Periode Wafat Hari Ini
DPRD Inhil Gelar Paripurna ke-4 Penyampaian LKPJ Pj Bupati Tahun 2023
Pj Bupati Inhil Hadiri dan Buka Sosialisasi Kerja Sama Daerah 2024
Kurikulum pendidikan 2013 dinilai aneh dan lucu
Ada hal ganjil sekaligus menggelikan saat koalisi tolak perubahan kurikulum 2013 membuka kurikulum inti dari Kementerian Pendidikan. Pasalnya ada kesan dipaksakan saat beberapa nilai bermasyarakat dimasukkan ke dalam ilmu pengetahuan alam.
"Kami menemukan kompetensi inti mengikat kompetensi dasar sehingga lucu-lucu, dikatakan membiasakan jujur, disiplin dan bertanggung jawab berkaitan dengan fungsi kuadrat. Memiliki ketangguhan diri dan konsisten menghadapi masalah kehidupan sebagai gambaran fungsi trigonometri. Itu pelajaran kelas 1 SMA," kata Retno Listyarti dari Federasi Serikat Guru di ICW, Jakarta (15/2)
Sebagai guru, Retno mengaku merasa kebingungan karena tak ada instruksi khusus. Apalagi sampai saat ini beberapa pedoman pendamping kurikulum belum juga ada.
"Apa ini yang dianggap kurikulum hebat? Tinggal 4 bulan lagi tapi barang enggak ada, tidak d dokumen kurikulum resmi. Tidak ada ketentuan kurikulum, belum ada pedoman bimbingan dan penilaian. Tampak dipaksakan untuk masuk dalam sistem ini. Kami sebagai guru bingung kalau kita mengajarkan model begini," lanjutnya.
Hal senada diungkapkan pemerhati pendidikan Romo Benny Susetyo. Menurutnya, ilmu alam tidak bisa disangkutpautkan seperti itu. Hal ini menunjukkan Kemendikbud memang sengaja memaksakan meski kurikulum 2013 tidak jelas.
"Ini dilakukan tergesa-gesa dan menunjukkan ketidaksiapan. Melebur IPA dan IPS itu memaksakan pluralisme ke dalam ilmu pengetahuan. Matematika tidak bisa dikaitkan dengan keindonesiaan, justru itu menjadi bingung dengan cara seperti ini. Perubahan kurikulum tidak jelas," tegasnya.
Diketahui, Juli nanti pemerintah tengah bersiap menerapkan Kurikulum 2013. Sebagai langkah awal SD kelas 1-4 kemudian akan diperluas dan dilakukan bertahap ke semua jenjang pendidikan.
Salah satu konten kurikulum yang diubah adalah menyisipkan ilmu pengetahuan satu ke ilmu pengetahuan lain. Selain itu untuk tingkatan SD ada pelajaran bersifat tematik integratif sehingga tidak ada lagi pelajaran IPA maupun IPS. Jika SD diperlakukan demikian, lain halnya SMA, mereka tidak lagi dibagi dalam jurusan IPA, IPS maupun bahasa tapi mereka dibebaskan memilih kelas layaknya mahasiswa perguruan tinggi.
Berita Lainnya
Polisi Bagi-Bagi Masker Gratis di Pasar Hewan Kajen
Rangka Pengembangan Organisasi B2P3 Riau Sambangi Sekretariat B2P3 Kampar
Sempena HGN 2022, Subdit Kamneg Dit Intelkam Polda Riau Sambangi dan Bantu Guru Korban Lakalantas
Prihatin, LAPAN,LLMB-KB Provinsi Riau Bantu Korban Musibah Kebakaran
Alfamidi Gandeng IWO Sulut Bagi Kado Ramadhan
Sinergitas TNI- Polri Tanpa Lelah Bagikan Masker Gratis Warga Desa Kalikoa
KOTI Pemuda Pancasila Jawa Tengah Posko 025 Berbagi Takjil
Melalui Babinsa Salurkan Bantuan Masyarakat Terdampak PPKM Tepat Sasaran
Jum'at Berkah, DPC Santri Tani NU Berikan 26 Paket Sembako kepada Warga Desa Koto Garo
MPC Pemuda Pancasila Pekalongan Berbagi Takjil di Tugu Nol Kajen
Komunitas Sedulur Mranggen Demak Gelar Baksos dan Pengajian Rutin
Polsek Blado Salurkan Bansos untuk Pekerja Seni