Menongkah Kerang, Warisan Kebudayaan Unik Suku Duano Inhil

Menongkah Kerang, Warisan Kebudayaan Unik Suku Duano Inhil (sumber foto: Dok. Disparporabud Inhil)

SIBERONE.COM - Menongkah adalah warisan budaya untuk yang melekat pada Suku Duano yang berdiam di pinggir pantai atau teluk-teluk di pesisir Timur Indragiri Hilir. 

Menongkah merupakan aktifitas menangkap kerang (Anadar Granosa) di hamparan padang lumpur dengan menggunakan sebilah papan seperti papan tersebut terbuat dari pohon besar yang sudah tua. Sekilas aktifitas menongkah ini mirip dengan peselancar, hanya saja objek dan teknik yang digunakan jauh berbeda dengan selancar.

Suku ini sudah ada sejak tahun 2500 SM sampai dengan 1500 SM yang dari catatan sejarah, Suku Duano merupakan suku Anak Laut yang termasuk ras Proto Malay (golongan Melayu Tua) di Riau.

Suku ini termasuk suku nomaden, artinya mereka suka berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, dari satu pulau ke pulau lain atau dari satu ceruk ke ceruk lain.

Sebagai ‘orang laut’, yang terkenal akan kegigihannya, masyarakat Suku Duano tidak patah semangat untuk hidup di Indragiri Hilir yang terkenal akan alamnya yang keras. Salah satunya terlihat dari budaya tradisi menongkah yang menjadi warisan budaya Suku Duano. 

Menongkah Ini merupakan tradisi yang unik dan termasuk langka di dunia. Menongkah merupakan wujud semangat Suku Duano menghadapi alam pasang surut Indragiri Hilir. Jikala surut tempas, meninggalkan pantai seresah berlumpur yang luas, disanalah Suku Duano akan menongkah berburu kerang. 

Melalui semangat Suku Duano, kini saban tahun (setiap Juli) Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir mengadakan Festival Menongkah. Bertempat di Pantai Bidari, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Merah, ribuan masyarakat akan berkunjung menyaksikan festival warisan budaya ini. 


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar